Mohon tunggu...
Satria Mujahid
Satria Mujahid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang Blogger yang ingin terus memperbaiki keberadaan dirinya melalui tulisan. www.satriamujahid.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Realita dalam cinta

14 Mei 2013   10:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:36 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin aku kecewa ketika aku harus memahamirealita, bahwa itulah kenyataan yang harus aku hadapi.

Kesedihan takkan bisa menghapus rasa kecewa, karena itu puncak dari gejolak jiwa yang selama ini terpendam. Biarlah ia menemukan kedamaian dalam kekecewaan.

Aku menepi dalam kesendirian mencari bagian diriku yang hilang, tergerus oleh ego ingin memiliki. Tapi Aku tetaplah Aku , biarlah ini menjadi cerita yang akan lekang oleh waktu, menjadi sebuah cerita dalam pengalaman hidupku.

Batas Asa ketika aku membayangkan kilasan itu nyata, membuat sebuah drama dalam episode kehidupan yang penuh deskripsi tentang cinta dan kecewa. Biarlah rasa ini kupendam saja.

Aku mengabaikan rasa yang menghantui setiap langkah kehidupanku, kesedihan dan duka nestapa bukanlah aku yang sebenarnya, dia hanya bias dari jiwaku sebagai manusia,biarkan ia menemukan jalannya sendiri untuk mengobati luka hatinya, tak perlu dilawan tapi tidak untuk dipelihara.

Aku cukup bahagia memilikimu walau hanya dalam anganku, dalam imajinasi kotorku dan bersemayam dalam bayangan jiwa yang terus kupelihara dan ku pupuk sehingga ia membesar dan sulit untuk dikalahkan, karena ia menagih keteraturan dalam perhatian dan kasih sayang bahkan melebihi dari logika normal cinta yang sesungguhnya.

Aku mencintaimu dengan sederhana, tak mau repot oleh semua teori tentang cinta, bagiku cinta adalah masalah hati , karena sesungguhnya “ Aku milikmu dan kaupun Milikku “, sesederhana itulah diriku.

Satria Mujahid, untukmu yang membutuhkan keteraturan cinta dalam hidup

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun