Mahasiswa kkn UNISRI di desa made kecamatan slogohimo melaksanakan pelatihan kokedama yang dihadiri oleh  para ibu ibu pkk, ibu ibu dawis dan warga setempat menurut satria pembuatan kokedama ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah serabut kelapa yang banyak ditemui di pedukuhan tersebut. "Keunggulannya adalah unik dan menarik, ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah dan tidak menggunakan pot plastik serta dapat menghemat lahan karena peletakan kokedama dapat digantung" katanyaÂ
Penanggung jawab pelatihan satria mahardika menjelaskan dalam Bahasa Jepang 'koke' artinya lumut dan 'dama' artinya bola. "Kokedama (bola lumut) adalah Teknik menanam tanpa pot, terdiri dari tanaman, media tanam yang dibentuk bola, dan ditutup dengan lumut" ujar Restu. Di Indonesia, lumut pada kokedama sering diganti dengan serabut kelapa. Bahan yang diperlukan tanaman hias, media tanam, serabut kelapa, benang jahit dan benang hias (tali rami/tali goni). Cara membuatnya balut akar tanaman dengan media tanam dan bentuk bulat menyerupai bola lalu tutupi bola media tanam dengan serabut kelapa dan lilit dengan benang jahit hingga kencang. Lilitkan benang hias pada permukaan bola membentuk pola yang diinginkan sehingga terlihat cantik dan buat tali gantungan dengan benang hias.
Salah seorang peserta yang mempraktik kan pelatihan pembuatan cocodama suparti mengatakan bahwa kokedama ini cukup kreatif, bagus, karena bisa memanfaatkan daur ulang menjadi sesuatu yang unik. "Bisa menjadi hiasan yang unik, namun banyak masyarakat yang belum tahu. Kokedama ini banyak diminati ibu-ibu" katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H