Mohon tunggu...
Satriaji Wicaksono Budhi
Satriaji Wicaksono Budhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Fakultas Ekonomi dan Bisnis S1-Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menurunnya Kelas Menengah di Indonesia dan Dampaknya Bagi Perekonomian

26 November 2024   01:11 Diperbarui: 27 November 2024   15:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia mengalami penurunan kelas menengah dalam lima tahun terakhir. Hal ini ditunjukkan dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dimana pada tahun 2019, jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia sebanyak 57,33 juta jiwa dan pada tahun 2024 menurun menjadi 47,85 juta jiwa yang berarti mengalami penurunan sebesar 9,48 juta jiwa atau sebesar 16,5 %. Menurunnya kelas menengah dapat menyebabkan gangguan dalam pertumbuhan ekonomi.

            Penduduk kelas menengah memiliki peranan yang signifikan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kelas menengah merupakan penggerak utama, konsumen utama, dan pendorong perekonomian nasional. Keberadaan penduduk kelas menengah yang merupakan kelompok penduduk paling banyak di Indonesia menjadi penentu utama dalam keberlangsungan pembangunan negara. Penduduk kelas menengah adalah kelompok dengan daya beli yang cukup tinggi dan penggerak utama dalam hal investasi dan konsumsi.

Mengapa penduduk kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir?

            Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir:

  • Pandemi COVID-19

            Pandemi COVID-19 telah melumpuhkan beberapa sektor, salah satunya sektor perdagangan internasional. Pandemi juga menimbulkan dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Banyak perusahaan yang terpaksa mengurangi jumlah karyawan akibat menurunnya jumlah permintaan global. Hal ini berdampak pada pendapatan karyawan. Selain itu, pandemic COVID-19 juga menyebabkan penurunan konsumsi kelas menengah.

  • Pemutusan Hubungan Kerja

Akibat pandemi COVID-19, terjadi banyak kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah selama masa pandemi COVID-19 menyebabkan banyak perusahaan yang bangkrut dan menutup usahanya yang akhirnya memaksa perusahaan untuk memutus hubungan kerja para karyawannya. Selain itu, banyak tenaga kerja yang dirumahkan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Gelombang PHK yang sulit dihindari pada masa pandemi menimbulkan banyaknya pengangguran yang pada akhirnya mengakibatkan naiknya angka kemiskinan.

  • Inflasi

            Kenaikan harga atau inflasi juga menjadi penyebab memurunnya penduduk kelas menengah. Inflasi yang semakin tinggi menyebabkan naiknya angka kemiskinan. Inflasi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun akibat turunnya nilai mata uang rupiah. Dampak inflasi ini lebih banyak dirasakan oleh penduduk kelas menengah ke bawah.

  • Defisit Neraca Perdagangan

Defisit neraca perdagangan menimbulkan dampak tidak langsung yang memengaruhi menurunnya jumlah penduduk kelas menengah. Nilai impor yang lebih besar dari nilai ekspor menyebabkan kalah saingnya industri lokal yang pada akhirnya berdampak terhadap penurunan produksi dan berkurangnya lapangan kerja di beberapa sektor. Selain itu, deficit dalam jangka panjang dapat menyebabkan turunnya nilai tukar mata uang. Hal ini akan berdampak pada peningkatan harga barang dan jasa serta mengakibatkan terjadinya inflasi.

Dampak dari Menurunnya Kelas Menengah di Indonesia

            Menurunnya kelas menengah akan menyebabkan turunnya daya beli dan konsumsi masyarakat yang dapat memengaruhi penurunan pertumbuhan ekonomi. Menurunnya daya beli masyarakat juga berdampak terhadap industry asuransi seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, dan asuransi umum. Penurunan kelas menengah akan berdampak terhadap sejumlah sektor seperti pariwisata, keuangan, property, otomotif, dan ritel dimana sektor-sektor tersebut memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini akan menyebabkan terkonstraksinya perekonomian Indonesia.

            Sektor perdagangan juga terdampak akibat menurunnya kelas menengah. Hal ini disebabkan oleh perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat. Akibat perang dagang tersebut, Cina mulai menelusuri pasar baru di beberapa negara. Indonesia menjadi salah satu sasaran pasar Cina. Secara tidak langsung, ini akan menyebabkan produk lokal kalah saing dengan produk luar negeri sehingga menimbulkan banyak pedagang lokal yang mengurangi jumlah karyawannya dan mengakibatkan menurunnya pendapatan masyarakat. Masuknya pasar Cina ke Indonesia juga mengakibatkan berkurangnya lapangan pekerjaan bagi penduduk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun