Lembayung senja mulai tampak, dan sang surya pun beranjak menepi dari kuasanya. Di saat-saat seperti itulah aku biasanya menyandarkan bahteraku, menepi menuju dermaga cinta kalian. Dua bidadari yang selalu setia menanti kepulanganku, menyambut dengan senyuman yg manis dan pelukan hangat penuh kasih. Ya, tiada hal yang lebih indah saat aku melihat senyum manis dan tatapan mata berbinar kalian berdua. Abah pulang.... Tapi sore ini aku melihat ada hal yang lain di bola mata indah bidadariku. Meski tetap indah di pandang tapi di sana tersirat bahwa bidadari mungilku ini lagi menahan sakit. Rasa sakit yang coba di lawannya demi menyambut kepulanganku agar mungkin bisa nampak seperti hari-hari yang kemarin. Anakku.. jangan kau lawan sakit itu demi aku. Tanpa itu pun aku sudah tahu betapa kamu menyayangi dan mencintaku. Anakku... seandainya bisa aku ingin mengecup bibir dan hidung mungilmu itu. Menghisap hawa-hawa panas di tubuhmu, agar menjalar keluar dan masuk ketubuhku. Biarkan aku yg merasakannya karena abah mampu melawannya. Berikanlah sakitmu itu pada abah... Aku ingin melihatmu kembali riang, bermain dan berlari tanpa kamu harus menahan sakitmu. Dan di dalam tidurmu malam ini, kami haturkan doa kami hanya untukmu. Tidak ada yang lain, karena bagi kami kamulah hidup kami dan kami hidup untuk kamu. Engkau adalah amanah terindah Tuhan yang telah di anugerahkan Tuhan kepada kami. Anugerah yang takkan kami sia-siakan, akan kami jaga, rawat dan didik dengan sebaik-baiknya sejalan dengan kehendakNYA. Tidurlah anakku, tidur yang lelap. Esok dunia menanti mu, menanti warna indahmu Amiiiin Ya Rabbal alamiin N/B : bagi teman-teman yang baca saya tulisan ini, dengan segenap kerendahan hati kami mohon agar juga berkenan memberikan doa bagi kesembuhan buah hati kami ini yang baru berusia 21 bulan. Dia lagi sakit demam, panas tubuhnya naik turun. Bagi orang dewasa sih mungkin tidak terlalu jadi masalah, tapi bagi dia yang masih mungil ini tentu sudah jadi masalah. Terima kasih. 25 Mei 2010 09. 45 PM Foto : Anakku (Dok. Pribadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H