Mengasihi adalah seperangkat berpikir yang tidak kita sadari dan seringkali kita abai pada sekumpulan caranya, sehingga kita tidak sistematis dalam mengasihi akhirnya cara mengasihi kita tidak ilmiah sehingga nalar kita kesampingkan, mari kita mulai.
Pertama kita mulai dengan mendesain kasih, kasih seperti apa yang kita harap untuk dapatkan, kasih yang bagaimana yang ingin kita bagaikan kepada ia yang kita kasihi, bahkan mengganti desain dan metode mengasihi sangat dimungkinkan jika memang dengan desain yang lama tidak menemukan tujuan dan hasilnya.
Yang tidak cukup itu ukurannya, maka gantilah sepatunya bukan kakinya.
Kedua, lokasi dan subjek mengasihi harus ditentukan dengan jelas, mengasihi bukan pekerjaan yang sepele dan remeh, melainkan hal yang harus direncanakan tepat sasaran dan tempatkan rasa kasih itu dalam tempat dan waktu yang tepat.
Jangan berlama-lama dengan orang yang tidak mengerti dan menghargai caramu mengasihi...
Ketiga, definisikan perasaan dan bentuk kasihmu dengan bahasa kasih yang dapat dimengerti oleh sasaran penerima kasihmu, kumpulkan data-data dan riset dalam perjalananmu mengasihi, kumpulkan data dengan seksama, rinci dan gunakan nalar kita dalam mengasihi.
Keempat, lakukanlah analisis atau setara dengan analisis data, pelajari dan tariklah sebuah hipotesis dari apa yang telah diriset kemudian ujilah secara ilmiah ia yang engkau kasihi.
Tuhan menjagamu dengan seperangkat peristiwa yang tidak memerlukan kompromi darimu
Indikator hasil mengasihi adalah 3 hal: tidak menyakiti diri sendiri, tidak menyakiti orangtua, tidak menyakiti dia yang kita cintai, maka jika tidak terpenuhi, jalan keluar dari hatinya bukanlah sebuah kegagalan, melainkan selamat bersama.
Selamat mengasihi dengan metodologi yang tepat agar kita terus berakal dan berhatinurani selama mengasihi... .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H