Mohon tunggu...
satriabambang
satriabambang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - yes

yes

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persatuan Indonesia : Landasan Kokoh Bangsa

4 Februari 2025   04:37 Diperbarui: 4 Februari 2025   04:36 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pancasila adalah dasar ideologi Negara dan bangsa Indonesia. Kelima sila pada pancasila merupakan pilar yang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila ketiga atau persatuan Indonesia berarti bersatunya berbagai macam perbedaan yang ada di Negara Indonesia menjadi satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang memiliki keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa, pancasila dapat menjadi landasan untuk menyatukan warga negara Indonesia yang beragam. 

Persatuan merupakan konsep yang luas, terkait konsep nasionalisme dan persatuan Indonesia. Diterangkan oleh Hanafi dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, sila ketiga lahir dari konsepsi Bung Karno yang diperuntukkan untuk nasionalisme  dan persatuan bangsa. Hanafi menerangkan bahwa prinsip nasionalisme tersusun sebagai kesatuan sejarah, kesatuan nasib, kesatuan kebudayaan, kesatuan wilayah, dan kesatuan asas. Contoh penerapan sila ketiga juga antara lain mencintai satu sama lain, menjaga perdamaian, toleransi, bergotong royong, dan tidak memecah belah sesama. 

Mempererat rasa persatuan di antara masyarakat dari berbagai latar belakang bukan hal yang mudah, namun hal ini perlahan mulai menjadi hal yang kerap muncul di masyarakat. Ada sejumlah tradisi di masyarakat Indonesia yang menunjukkan persaudaraan beberapa contohnya adalah :

  1. Adu betis : Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar. Adu betis dilakukan untuk menunjukkan kekuatan, persaudaraan, dan kebersamaan.

  2. Sambatan : Tradisi gotong royong yang dilakukan warga pedesaan untuk membangun atau memperbaiki rumah.

  3. Nganggung : Tradisi gotong royong yang berasal dari Kabupaten Bangka. Merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyambut hari besar keagamaan, menghormati orang yang meninggal, atau menyambut tamu besar.

  4. Ngejot : Tradisi berbagi makanan yang dilakukan oleh umat Hindu dan Islam di Bali. Tradisi ini dilakukan sebagai rasa terimakasih kepada sesama untuk mempererat tali silaturahmi.

Keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang menyatukan, dengan memiliki berbagai tradisi yang menunjukkan prinsip persatuan. Sila ketiga Pancasila bukan sekadar gagasan, itu adalah prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Persatuan Indonesia akan tetap kokoh dan menjadi pondasi bagi kemajuan bangsa jika kita menjunjung tinggi rasa saling menghormati, gotong royong, dan kebersamaan. Oleh karena itu, sebagai warga negara, kita memiliki tanggung jawab untuk terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai persatuan demi Indonesia yang lebih harmonis dan sejahtera.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun