Mohon tunggu...
Satria AlFauzi Ramadhan
Satria AlFauzi Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - pemuda yang suka menulis

Mahasiswa yang masih diberi kesempatan hidup dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fiksi Mini: Preman Kutu Buku

2 Juli 2024   08:57 Diperbarui: 2 Juli 2024   12:46 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/Zachary Kai

Marmoyo sibuk membolak-balik halaman buku yang berjudul Das Kapital karya Karl Marx. Siang ini setelah ia meminta uang keamanan pada seluruh pedagang di pasar Legi ia memutuskan untuk duduk di warung kopi Cak Man. Pria dengan tubuh penuh tato itu punya kebiasaan unik. Hampir semua orang yang baru mengenalnya kaget dengan buku-buku tebal yang dibawa Marmoyo setiap hari. Cak Man pun sesekali merasa aneh melihat seorang preman begitu fokus membaca buku.

"Udah kayak profesor aja," grutu Cak Man suatu hari.

"La iya, apa gunanya seorang preman membaca buku," timpal Kasmin.

Marmoyo menutup buku Das Kapital-nya. Meminum kopinya hingga tuntas. Lantas ia merenung setelah menyulut sebatang kretek. Cak Man yang sedang mencuci gelas-gelas kotor menatap padanya sekilas. Cukup lama ia merenung sembari sesekali menghisap sebatang kretek. Hingga akhirnya ia bangkit dari duduknya. Menatap Cak Man. Cak Man merasa aneh ditatap demikian.

"Aku mau jadi petani, Cak."

Cak Man menggeleng. Tangannya masih sibuk mencuci gelas kotor.

Mojokerto, 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun