Sudah beberapa minggu ini aku tak menulis artikel. Entah mengapa, belakangan ini terkadang diriku merasa sedih. Bukan, bukan karena tak bisa mendapat K-Rewards lagi. Melainkan sedih karena semangat menulis yang mulai menghilang.
Di tahun ini diriku tak seproduktif tahun-tahun sebelumnya yang rajin menulis artikel, yang bisa menulis hingga 3 artikel perminggu. Sekarang, paling sering, aku hanya menulis 1 minggu sekali, itupun jika sedang mood menulis.
Mungkin karena faktor tinggal di sekolah berasrama yang memiliki banyak kegiatan, sehingga waktu untuk menulis berkurang.
Kadang aku juga berpikir, apa mungkin karena niatku sekarang ini sudah mulai melenceng. Aku lebih memikirkan "Bagaimana artikelku bisa menghasilkan uang?", dibanding membuat artikel sesuai dengan apa yang aku ingin tulis.
Kalau ku pikir-pikir, untuk apa aku sibuk memikirkan hal tersebut? Toh, niat utama aku dalam menulis dulu adalah untuk menyalurkan aspirasi serta bakatku.Â
Aku bukan penulis artikel profesional, aku juga bukan jurnalis yang punya ketentuan tertentu dalam membuat tulisan. Sejatinya, aku bebas dalam mengekspresikan diriku dalam tulisanku.
Mungkin kamu juga bertanya-tanya, sebetulnya, apa yang kita cari dari menulis blog?
Kalau menurutku, menulis blog lebih baik dijadikan sebagai sarana mengeluarkan isi kepala menjadi sebuah gagasan yang dapat merubah pandangan orang, atau singkatnya adalah agar muncul perasaan lega dalam diri karena telah berkontribusi.Â
Menulis film, jadi saranaku dalam mengekspresikan diri
Bagi sebagian orang, menulis ulasan film atau apapun yang berkaitan dengan film rasanya sia-sia. Mengapa? karena film hanyalah fiksi, karya cerita yang dibuat oleh manusia, yang isinya hanyalah kebohongan belaka.