“Hujan datang menghapus debu di jalan. Apakah hujan datang, juga untuk menghapus kenangan?”
Setiap orang pasti memiliki kisah cinta yang berbeda-beda. Ada yang bertemu di jalan, punya rasa terhadap teman sendiri, atau mungkin suka dengan orang yang memiliki hobi yang sama. Tentunya, setiap orang juga memiliki kriteria yang berbeda ketika sedang jatuh cinta.
Banyak kisah-kisah cinta menarik yang sudah dijadikan film, entah itu adaptasi sebuah novel atau bukan. Namun, hal tersebut membuat para penggemar film bisa belajar dari setiap kisah cinta yang berbeda. Karena tak selalu kisah cinta bisa berakhir dengan bahagia.
Baru-baru ini saya selesai menonton film drama romansa berjudul "Hujan Di Balik Jendela". Bukan, film ini bukan tipikal drama romansa yang penuh gombal, namun film ini tipikal drama romansa yang sendu dan dewasa. Penulis sendiri tertarik menonton film ini dikarenakan ada Bio One yang pernah ada di film "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" dan "Rentang Kisah".
"Hujan Di Balik Jendela" bercerita tentang Dika yang tengah berpacaran dengan Alda. Ia sudah ingin menikahinya namun Alda ingin fokus kuliah terlebih dahulu. Jadilah hubungan mereka masih dalam status pacaran.
Namun, suatu waktu, ketika Dika menjemput Alda di tempat les pianonya. Ia bertemu dengan Gisele, sang guru les piano Alda yang berumur sekitar 40 tahun. Entah mengapa, Gisele kaget melihat Dika yang tengah menjemput Alda.
Awalnya penulis mengira Alda adalah mantan pacar Dika, namun ternyata penulis salah. Di suatu hari, Alda menyuruh Dika untuk memberi kue untuk Gisele, guru pianonya.
Namun, ketika sampai di rumahnya, Dika melihat Gisele tengah bermain Piano sambil menangis dan Dika pun mengetuk pintu rumah dan memberi kue yang diberikan Alda. Namun, ia juga malah menghibur dan menyembukan luka batin Gisele yang membuatnya mulai mencintai guru les piano pacarnya tersebut.
Akankah hubungan mereka berjalan? Bagaimana nasib Alda? Apakah mereka bertiga akan bahagia? Temukan jawabannya di film ini.
"Hujan Di Balik Jendela" adalah film perdana KlikFilm Productions bersama dengan film Tentang Rindu. Film ini disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo dan diperankan oleh Clara Bernadeth, Bio One, dan Yasamin Jasem.
Penasaran, apa yang membuat film ini menarik untuk ditonton? Yuk simak, ini ulasannya!
Tema yang familiar namun dibalut dengan nuansa berbeda
Mungkin kamu sudah tak asing lagi dengan kisah cinta segitiga. Namun, film ni berbeda dari film dengan tema kisah cinta segitiga pada umumnya. Ketika kisah cinta segitiga yang lain menyoal tentang rebutan pasangan, saling berusaha memberi perhatian demi mendapat hati sang kekasih. Justru film ini menawarkan hal yang berbeda.
Film ini membuktikan bahwa kesetiaan adalah hal yang sulit dilakukan. Hubungan cinta segitiga disini juga tak dilebih-lebihkan. Dika datang sebagai penyembuh luka gisele, dan ketika gisele berhasil menaklukan traumanya, ia akhirnya sadar dan berusaha menjauhi Dika karena tak ingin merusak hubungan mereka. Film ini bukan tipe film tema pelakor yang membuat darah naik.
Film ini juga sedikit menyindir mengenai orang-orang yang tetap bekerja di perusahaan yang tak memberi ruang untuk ide dari karyawannya. Karyawan harus patuh dengan segala keinginan perusahaan dan menjadikannya sebagai budak korporat. Dika yang tadinya bekerja disana, karena mendapat motivasi dari gisele dan kegelisahannya terhadap perilaku perusahaan yang merugikan petani kecil, akhirnya memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut.
Peristiwa tahun 98 juga diangkat sedikit dalam film ini. Bagaimana seorang Gisele trauma keluar rumah karena pacarnya yang meninggal di tengah kerusuhan 98. Ia tak pernah keluar rumah sejak hari itu hingga akhirnya Dika menyembuhkan traumanya.
Backsound piano menambah kesenduan film ini
Suara denting piano cukup mendominasi film ini. Di setiap adegan terutama adegan sedih, ditambahkan dengan suara piano yang memiliki nada sesuai dengan nuansa di filmnya. Ketika sedang sedih, suara piano menambah kesenduan film ini. Namun, memang suara piano ini terlalu over sehingga membuat nuansa menjadi kurang natural.
Akting Pemain Yang Mendalami Peran
Sebagai drama romansa, "Hujan Di Balik Jendela" disokong cukup baik oleh performa jajaran cast-nya. Bio One yang berperan sebagai Dika cukup mampu untuk menghidupkan karakternya, bagaimana ia mengekspresikan rasa rindu dan rasa penyesalan di dalam wajahnya, cukup sukses untuk menarik perhatian para penontonnya.
Yasamine Jasem yang memerankan Alda, dan Clara Bernadeth yang berperan sebagai Alda, ketiganya mampu menampilkan performa yang cukup bertanggung jawab, walau latar belakang karakterisasinya hanya ditampilkan secara sekilas melalui deretan dialog.
Namun alih-alih terasa dangkal, Bio One, Yasamine, maupun Clara tetap memberikan energi yang cukup bagi jajaran karakternya masing-masing. Disamping itu, beruntungnya penyutradaraan "Hujan di balik jendela" terasa cukup baik dan mumpuni dalam menerjemahkan naskahnya ke dalam presentasi visual yang dinamis dan mengalir dengan nyaman untuk disaksikan.
Bahwa cinta adalah tentang kesetiaan dan saling menyembuhkan luka
Di film ini, kita bisa melihat bahwa cinta memang tak pernah bisa ditebak. Ketika kita sedang memiliki hubungan dengan pasangan, bisa saja kita jatuh cinta kepada orang-lain di waktu yang sama. Hal yang paling penting adalah soal menjaga hati. Kejujuran dengan pasangan merupakan hal ang penting untuk diperhatikan.
Hujan dibalik jendela menunjukkan bahwa hujan tak hanya bisa menghapus debu di jalan, namun juga bisa menghapus luka dan kenangan. Hal tersebut menggambarkan diri Gisele yang tengah terluka dan memiliki kenangan buruk, hingga Dika datang sebagai hujan yang menyembuhkan lukanya. Namun, hujan bisa berhenti kapan saja dan hujan tak mungkin bisa turun selamanya.
Itulah ulasan saya mengenai film "Hujan Di Balik Jendela". Apakah kamu tertarik untuk menontonnya?
Overall, film ini sangat layak ditonton khususnya untuk kamu penggemar drama romansa. Romansa disini tak ditampilkan secara berlebihan. Suasana sendu dan suara denting piano menambah kesenduan di film ini. Jajaran pemainnya juga mampu menghidupkan suasana di film ini.
Penulis sendiri sangat menyukai akting Yasamine Jasem, dan penulis berharap semoga ia bisa menjadi wajah baru bagi indusri perfilman Indonesia. Agar penonton tak melulu bosan karena pemain film yang itu-itu saja.
Untuk kamu penggemar drama romansa, untuk kamu yang ingin belajar setia, wajib deh nonton film ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H