Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips agar Tetap Bahagia di Masa Pandemi, Lakukan 4B: Berbagi, Bersyukur, Bersabar, dan Berusaha

31 Desember 2020   08:20 Diperbarui: 31 Desember 2020   08:28 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen olah pribadi/edit dari: enjoymeditation.org

Tahun 2020 mungkin menjadi tahun yang penuh dengan kesedihan dan kabar duka. Mulai dari awal Covid-19 muncul, hingga peristiwa-peristiwa politik yang membuat kepala pusing, juga pembelajaran daring yang tak kunjung usai akibat pandemi. Hal itu yang membuat saya bertanya-tanya, apakah kebahagiaan bisa didapat dalam situasi seperti ini?

Saya adalah pelajar, kelas 9 SMP lebih tepatnya. Para Kompasianer disini mungkin belum tahu. Selama pandemi ini, sudah lama saya tidak bertemu dengan teman-teman, sekolah masih online, nilai-nilai saya pun bisa dibilang menurun drastis dibanding ketika belajar offline. Apakah saya tetap bisa berbahagia dengan hal tersebut?

Berbulan-bulan saya berusaha mencari jawaban. Saya mulai rutin membaca buku pengembangan diri, hingga menonton banyak film. Tujuan saya hanya satu, untuk mencari "Kebahagiaan" itu seperti apa.

Setelah melalui malam yang panjang, banyak buku yang sudah saya baca, saya menemukan poin penting yang saya cari selama ini. Ya! Bagaimana cara menemukan kebahagiaan di masa sulit seperti ini? Jawabannya pun saya temukan.

Ternyata, kebahagiaan dapat diraih dengan 4 Langkah. 4 Langkah ini saya temukan ketika saya membaca dan menonton film, juga mengingat beberapa pengalaman orang-orang terdekat saya. Langkah-langkahnya adalah lakukan 4B (Berbagi, Bersyukur, Bersabar, Berusaha).

Kenapa 4B tadi bisa menjadi kesimpulan yang tepat untuk menjadi langkah mencari kebahagiaan yang sesungguhnya? Yuk simak, Ini alasannya.

Berbagi

Berbagi mungkin jadi sebuah hal yang sering dilakukan oleh manusia kepada manusia lainnya. Namun, akibat pandemi, berbagi mungkin akan menjadi kata yang sulit ditemukan. Mengapa? Karena kebanyakan orang sudah terlalu sibuk dengan urusannya sendiri.

Selama masa pandemi ini, saya terlalu sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri. Saya merasa, ketika saya bisa menyenangkan diri saya, maka saya akan bahagia. Ternyata, yang saya rasakan adalah hampa, dan saya tetap tidak bahagia.

Hadiah ulang tahun dari teman saya/dokpri
Hadiah ulang tahun dari teman saya/dokpri

Sampai akhirnya, pada bulan November, di hari ulang tahun saya, teman saya membelikan saya sebuah buku yang amat saya inginkan. Padahal waktu itu saya hanya bercanda, bilang "Jangan lupa beliin gue hadiah ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun