Banyak film-film lokal yang tunda penayangan filmnya dikarenakan pandemi. Beberapa dijadikan original platform tertentu, seperti guru-guru gokil yang menjadi original Netflix, atau rentang kisah yang jadi original Disney Plus Hostar.Â
Belum lama, dua hari yang lalu, Netflix meliris sebuah film yang sebenarnya saya harap bisa saya tonton di bioskop, Ya! Seperti hujan yang jatuh ke bumi. Sudah lama sekali saya tidak menonton film adaptasi novel indonesia, dan novelnya merupakan salah satu novel favorit saya. Walau tentang percintaan, kata-kata di dalam novelnya yang terasa puitis membuat novelnya berhasil membuat sendu.
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi bercerita tentang  perihal cinta segitiga pada Kevin (Jefri Nichol), Nara (Aurora Ribero), dan Juned (Axel Matthew Thomas). Kevin dan Nara adalah sahabat sejak kecil, meski saling menyayangi, mereka berjanji untuk tetap jadi Best Friend Forever.
Kevin yang ternyata menyimpan rasa lebih berasal dari seorang sahabat, tidak dulu berani menunjukkan perasaannya kepada Nara. Malah Kevin lebih sering menemani Nara lewat masa-masa sukar saat percintaannya gagal.Â
Ketika Nara jatuh cinta kepada Juned cowok panjat tebing yang misterius, Kevin jadi tidak ada ulang harapan baginya untuk mampu dengan Nara selamanya. Manusia hanya mampu berencana, tetapi Tuhan yang menentukan, apakah Kevin dan Nara mampu disatukan? Atau keduanya menentukan jalur masing-masing?
Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi merupakan film adaptasi berasal dari novel best seller karya Boy Candra yang diproduksi IFI Sinema bekerja serupa dengan Screenplay Films dan disutradarai Lasja F. Susatyo. Film ini sendiri dibintangi oleh Jefri Nichol, Aurora Ribero dan Axel Matthew Thomas. Tayang di Netflix pada tanggal 15 Oktober 2020.
Apakah film ini sama seperti film bertema friendzone pada umumnya? ataukah film ini punya sesuatu yang berbeda? Yuk simak, ini review singkat "Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi".
Sebagai adaptasi novel, mampukah film ini menggambarkan novelnya dengan baik?
Saya merupakan salah satu penggemar novel-novel karya Boy Chandra, dan "Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi" merupakan salah satu favorit saya. Mengisahkan tentang seseorang bernama kevin yang jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri, Nara. Ya inti konfliknya hanya seperti itu sih.Â
Lalu, apa menariknya? Nah, konflik-konflik di novel ini dan juga cara penulisannya menurut saya berhasil membuat pembaca mampu masuk ke dalam dunia novel itu sendiri. Kisah friendzone yang relate dengan remaja-remaja saat ini, kadang suka membuat senyum-senyum sendiri.
Poin pentingnya, apakah filmnya mampu menggambarkan novelnya dengan baik?