Orang yang berbohong lebih sering memalingkan pandangannya dari lawan bicara. Alam bawah sadar memberi sinyal rasa khawatir bahwa jika saling berpandangan, matanya bisa jadi akan tampak berbohong. Karenanya, untuk menghindari kontak mata, ia memilih berpaling.Â
Ia mengalihkan pandangannya ke mana pun, yang penting tidak saling menatap. Ia berusaha agar ekspresi kebohongannya tetap aman terjaga.
4. Sinyal "Berkedip"
Tahukah anda bahwa salah satu bagian tubuh manusia yang paling sulit dikendalikan adalah mata?
Makin gugup perasaan seseorang akibat menutupi kebohongannya, matanya makin banyak berkedip. Rasa gugup ini muncul karena ia merasa khawatir dan tidak nyaman karena tak ingin kebohongannya terungkap.
5. Sinyal "Garukan leher"
Orang yang tengah berbohong lebih sering menggaruk-garuk leher dan sekitarnya secara tidak sadar. Kenapa? Karena jika seseorang berbohong, alam bawah sadar akan membuat sensasi rasa gatal pada saraf-saraf lehernya. Jadi, gatalnya berasal dari dalam tubuh, bukan dari luar tubuh. Karena inilah, secara tak sadar ia berusaha menggaruk leher dan sekitarnya.
6. Sinyal "Peningkatan napas"
Saat seseorang berbohong, biasanya napasnya akan meningkat. Kenapa? karena detak jantung seseorang yang gugup karena berbohong akan makin meningkat, lantas berpengaruh pada napasnya sehingga terpacu lebih cepat. Bahkan napasnya bisa tersengal-sengal.
Untuk mengatasi ini, biasanya orang yang berbohong akan berusaha menenangkan diri dengan mengambil napas panjang dari dalam. Ini menunjukkan bahwa dirinya tengah berusaha mengatur napas dan menenangkan pikirannya agar detak jantungnya bisa lebih pelan.
7. Sinyal "Kegelisahan"