Siapa yang senang dibohongi? Pastinya tidak ada, sekalipun kebohongan itu dilakukan dengan dalih untuk kebaikan, tetap saja, hasilnya akan selalu menyakitkan. Karena kebohongan adalah hal yang menyebalkan bagi siapapun, tak heran orang-orang berusaha mencari tahu apakah yang disampaikan kepadanya adalah kebohongan atau kebenaran.
Masalahnya, mendeteksi kebohongan bukanlah perkara yang mudah. Apalagi jika kita belum benar-benar mengenal watak orang tersebut. Jika kita tidak pintar menangkap sinyal kebohongan ini, tentunya kita akan mudah dibohongi.
Tidak ada kepastian bahwa kebohongan selalu tampak dari bahasa tubuh. Tapi, umumnya orang tidak menyadari bahwa bahasa tubuhnya menampilkan kode alias sinyal kebohongan.
Berikut beberapa sinyal atau tanda kebohongan yang mungkin muncul.
1. Sinyal Diam
Orang yang berbohong cenderung diam. Biasanya ia akan sedikit bicara. Karena alam bawah sadarnya waspada dan ketakutan jika sampai ia banyak bicara, kemungkinan untuk keceplosan dan mengungkapkan kebenaran lebih besar.
Karena ia takut akan hal itu, maka dirinya lebih memilih diam. Namun, ada kalanya ketika ia menahan diri, ia terbatuk-batuk. Padahal, ia tidak sedang flu, batuk, atau radang. Ia terbatuk-batuk karena rasa khawatir berlebihan pada dirinya.
2. Sinyal "Memegang hidung"Â
Reaksi memegang hidung ini adalah reaksi spontan karena usahanya yang berlebihan dalam menutup mulutnya. Jadi, ia menyamarkan usahanya menutup mulut, dan menggantinya jadi menutup hidung. Tangannya mungkin akan bermula menutup mulut, lalu perlahan menuju ke bawah hidungnya.
3. Sinyal "Berpaling"