Mohon tunggu...
Satria Anggara
Satria Anggara Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya menyukai konten berbau kejejepangan, hobi yang saya tekuni untuk saat ini badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Opini Hatsune Miku AI Menganalisis Wajah dan Suara

22 Oktober 2022   15:10 Diperbarui: 22 Oktober 2022   15:09 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) adalah salah satu teknologi yang paling banyak dibicarakan saat ini. Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menghubungkan dunia nyata dan dunia maya. Dengan kata lain, AR menggabungkan objek virtual 2D dan/atau 3D ke dalam lingkungan 3D nyata dan memproyeksikan objek virtual ini secara real time.

AR ini berkontribusi pada pengalaman pengguna dengan berinteraksi langsung dengan dunia nyata dan menambahkan konten virtual atau fiksi. Yang Anda butuhkan untuk menikmati AR adalah perangkat yang sangat sederhana: smartphone dan aplikasi AR yang terpasang di dalamnya. Teknologi AR banyak digunakan di bidang pendidikan, militer, medis, komunikasi, dan manufaktur. Contoh yang umum digunakan adalah Google Translate. Selain mampu menerjemahkan kata-kata bahasa asing yang terlihat dengan kamera smartphone, seperti papan buletin dan rambu-rambu, “Field Trip” bagi para pecinta wisata juga merupakan salah satu contohnya. Aplikasi ini berbasis seluler dan mudah digunakan. Pengguna dapat memilih berbagai kategori lokasi yang diinginkan. B. Museum atau restoran terdekat. Field Trip juga memiliki kemampuan untuk menyarankan tempat-tempat unik untuk dikunjungi.

Virtual reality (VR) adalah teknologi yang memungkinkan kita berinteraksi dengan lingkungan 3D yang sedekat mungkin dengan dunia nyata dan imajinasi kita. VR membawa pengguna pengalaman yang berbeda karena membawa pengguna ke dunia lain. VR dapat dinikmati dengan meminta perangkat khusus berupa headset VR seperti Google Cardboard, Oculus Rift dan Samsung Gear VR. Sebuah smartphone juga diperlukan. Mengapa hanya smartphone? Pasalnya, pada umumnya smartphone masa kini sudah dilengkapi dengan giroskop dan sensor magnetik. VR digunakan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pelatihan militer, hiburan (video game dan film), dan arsitektur. Contoh VR adalah game First Person Shooter (FPS), di mana pengguna merasa seperti berada di dalam game. VR juga digunakan untuk foto dan video 360 derajat, membuat pengguna merasa seolah-olah berada di sana. Kedua teknologi, AR dan VR, saling mendukung dan merevitalisasi perkembangan dunia teknologi. Hal ini memungkinkan kami untuk memperluas pengalaman kami di dunia pendidikan, menciptakan pengalaman baru, dan menambahkan dukungan teknologi cerdas di masa depan. AR dan VR membawa dimensi baru pada interaksi antara perangkat digital dan dunia nyata.

Perbedaan mendasar antara VR dan AR. Tujuan umum AR dan VR adalah sama, namun secara teori VR menghadirkan dunia maya kepada pengguna sehingga pengguna merasa seperti berada di dunia maya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun