ketika Hani datang kerumah ku setelah sekian hari tidak terlihat,
lalu dengan terkejut aku memandangnya dan bertanya
"kemanakah engkau selama ini"
kemudian ia seraya menjawab "aku mengalami sakit keras dan aku dari mimpi yang sangat luar biasa dimana aku berada di masa depan". mendengarnya aku sedikit tersenyum dan tertawa soal mimpi yang ia bilang, mungkin ia sedang menghayal.
aku mengajaknya ke suatu tempat yang senyap dan sejuk agar dapat menenangkan diriku dan Qabil. Disana banyak terdapat pohon yang rindang. Kami duduk tepat di bawah pohon tersebut. Aku masih saja tersenyum sendiri mengingat ucapannya tadi. Bagiku, mungkin mimpi itu efek dari sakitnya.
Aku memintanya agar ia tidur di pangkuanku, memejamkan mata nya. seraya melepaskan rasa sakit yang menyerangnya di sebelumnya. Aku menatap Hani dan sebaliknya. Sampai ketika semua berubah ketika secara tiba-tiba ia pingsan di pangkuan ku. Entah apa yang harus aku lakukan selain kebingungan dan ketakutan. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Hani. Aku cuma bisa mendekap nya, berharap ia segera sadar.
Setelah sejam berlalu, dengan tiba-tiba ia sadar. sama seperti ia pingsan secara tiba-tiba. Tanpa aku bertanya soal yang ia alami, Hani berkata secara lantang, "aku melihat masa depan dimana orang-orang menjadi budak duniawi oleh setan dan orang-orang menjadi bodoh. Kemudian mimpiku akan kiamat sudahlah sebentar lagi. Di dalamnya ia juga melihat dirinya sendiri "Hani" berpijakan di atas bumi namun gambaran akan siksa neraka tepat berada di bawah ia berpijak. Ia berseru "aku hambamu ya allah, muhammad ialah utusanmu, rasulmu"
Hani menangis akan hal yang dialaminnya, hanya lewat mimpi sejam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H