Ide memilih Gitar sebagai alat musik sederhana, bisalah menemani beragam perasaan kita, kala ceria bahkan gundah-gulana ya?
Terus, adakah yang beranggapan jika Gitar merupakan produk evolusi alat musik petik/dawai terkini? Jika ada, berarti kita sama dong. Karena kesukaan pada Gitar selalu  laris manis disukai lintas generasi, menyemburkan irama, dan memudahkan kita lekas menari dan bernyanyi.
Sekelebat, jadi gregetan dan bertanya, siapa sih pencipta alat musik gitar ini?
Pertanyaan ini memunculkan hasrat membuka sejarah masa lampau tentang alat musik petik Gitar kan? Dan alat musik Sampek bisalah menjadi tersangka utama, bagi kita yang terus menduga-duganya sebagai nenek moyang alat-alat musik petik modern dunia yang massif dimainkan kini.
Lantas, setelah menelusuri sejarah alat musik Sampek. Kita akan menemukan fakta jika Sampek merupakan alat musik petik tradisonal yang melekat pada masyarakat suku dayak, di Kalimantan, daerah domisili saya.
Menilik karya Sri Ayu Mulyati, Dalam alat musik tradisonal Sampek Kalimantan Timur (2016), jika bentuk sampek memang seperti Gitar yang jua terbuat dari kayu. Dan membedakaanya adalah jenisnya, yakni ada jenis Sampek kayaan dan Sampek Kenyah.
Dahulu, jika masyarakat tradisonal Dayak memainkan Sampek di siang hari, biasanya mereka menginginkan suasana yang riang gembira, dan menyemburkan irama untuk menari dan bernyanyi. Namun, jika mereka memainkannya pada malam hari, mereka sedang ingin melarutkan hati pada suasana sedih nan syahdu.
Tidak itu saja, irama yang dihasilkan alat musik Sampek juga dipercaya sebagai penghantar pada hal-hal ritual masyarakat dayak. Dan penampilannya itu disajikan pada upacara-upacara adat dayak, dan juga mengiringi tari-tarian khas masyarakat suku dayak.
Namun jika kamu mahir bergitar, tak lantas mudah memainkan Sampek. Memainkan Gitar biasanya kita gunakan satu tangan memetik senarnya kan? Dan tangan lainnya untuk mengatur nada pada dawainya pada gagang Gitar.