Lord Im Doing.. All I Can... To Be A Better Man!
Duh setiap kali mendengarkan lagu milik Robbie Wiiliams --Better Man- Â sampai ujung Reff tadi, ingin rasanya menggelar kembali harapan menjadi manusia yang lebih baik lagi deh.
Liriknya sih mudah! Jalanin aja perintah Tuhan semampu yang kita bisa, ya demi menjadikan kita manusia yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya! Simple-kan?
Namun dalam faktanya, menjalani niat tadi, saya selalu saja meminta-minta terus waktu untuk segera memulainya, bukan lekas dikerjakan hari ini juga! Ya begitulah, mengulur-ngulur waktu sajakan jadinya! Keburu tua deh! Jika kamu juga begitu, samalah kita, toss dulu!
Setahun bukan waktu yang lama sih, terasa sebentar saja untuk lekas membuktikan hal tadi.
Di antara duabelas bulan dalam setahun, bulan Ramadhan bisa menjadi waktu pilihan yang 'harus' kita isi dengan amalan baik, yang ujungnya jua menjadikan kita a Better man tadi sih, di sebelas bulan lainnya.
Nah tahun ini, Ramadhan hadir lagi di tengah kita ya, seperti biasa juga, umat Islam di mana saja selalu menyambutnya dengan suka cita, termasuk sayalah dan kamu? Ramadhan bagi saya adalah start yang bagus untuk mewujudkan  kita menjadi Better man tadi.
Utamanya sih, Ramadhan bagi saya, waktu yang tepat buat mengasah rasa Hablum Minnallah sekaligus Hablum Minnas. Ya aplikasinya ya bisa lekas bisa berinteraksi kepada Tuhan dan Manusia, sama-sama baiknya.
Namun ada banyak hal untuk memulainya dengan mudah! Ya boleh lah sekali-kali mendengarkan dan menyanyikan lagu tadi di saat berpuasa, dan segera action dalam memulai kebajikan untuk lekas menjadi Better-man, bukan malah tidur terus, terlena dengan lagunya tadi!
Ya Sholat kek, ngaji, atau membuat postingan yang baik-baik di medos! Itu sudah mayan lah, menambah pundi pahala kita, dan memulai dengan hal yang kecil!
Dan diharapkan, setelah setelah bulan ini, kebajikan akan terus berjalan ya! Dan tidak stuck di masa ini saja. Alaaaah, basi sih itu terus sih harapan setiap awal dan akhir Ramadhan! Hiks.Â
Covid-19 sebuah jalan menuju kebaikan itu?Â
Ramadhan bisa terasa hambar sekali ya kali ini? Dimana ibadah yang biasa hingar-bingar di Masjid menjadi kurang. Namun tentu saja jangan sampai menghilangkan esensi ibadah kita selama di rumah saja.
Pandemik global, sudah memaksa kita tinggal di rumah untuk hal yang baik. Baik? Iya, bagi saya di rumah saja bisa memberikan jaminan kesehatan dari Pandemik ini, terutama juga berimbas orang lain, dan bisa sebaliknya.
Mungkin akan banyak presepsi soal pemulihan pandemik ini jika didekatkan dengan konteks-konteks agama, seperti menggelar saja kebiasaan ibadah Ramdhan yang biasa kita lakukan di Masjid dengan ramai. Biar doa-doa bisa lekas dijawab oleh Tuhan di bulan ini.
Namun ya tadi, saya kira pedoman atau niat Hablum Minnallah sekaligus Hablum Minnas yang kita asah di bulan suci ini, ternyata bisa jua kita lakukan kok bersama-sama, meski  di rumah saja.
Dan saya yakin tidak akan mengurangi sedikitpun amalan yang dijanjikan Tuhan dalam bentuk pahala, kelak! Ini soal presepsi saja sih!
Jika kita yakin sampai titik ini, tentu kita bisa memulainya, iya mencoba menjadi Better-man, dengan mudah!
Ramadhan kali ini berbeda, iya dan tentu akan menjadi suatu pengalaman asik beserta tantangan yang tidak biasa-biasa saja kan! Â Dan harapan-harapan itu bisa lekas akan terwujud kok. Ini bisa menjadi fakta sementara, akan harapan Ramadahan kali ini akan berhasil untuk menjadi Betterman!
Pertama, Bisa menjadi suami dan ayah lebih baik! Aamin
Sebelum Pandemi menyeruak, kita --saya- memang selalu saja ditutunt untuk mobile, yang tujuannya tentu jelas, mencari nafkah.
Setelah berada di rumah saja bisa membuat kita merasakan suatu kebosanan, tentu semuanya akan berujung pada kondisi pendapatan kerja beserta problematika pekerjaan atas dampak Pandemi ini.
Saya tidak pernah menggampangkan hal ini sih! Namun jika dirasakan sungguh-sungguh, kita ternyata tidak sendirian menghadapi ini.
Dengan keyakinan berlebih kita di Bulan suci ini, tentu nya bisa saja kita berkeyakinan jika hal ini pasti akan berlalu, karena Tuhan akan menolong kita semua dari segala macam kesulitan.
Dan intinya sih, masa-masa di rumah saja, menjadikan saya lebih sabar dan bisa meriviw kembali aktivitas rumah tangga yang saya lewatkan dengan seksama. Lebih mengerti masalah cash-flow keuangan istri yang pelik mengatur biaya harian.
Terutama, sampai melihat detail tumbuh kembang anak-anak dan membantu semua tugas sekolah selama di rumah saja. Ini menjadikan pengalaman baru sih dan tentu akan menjadi pahala jua di sisi Tuhan.
Dan tentu saja, dengan di rumah saja, dalam lingkup rumah tangga bisa menciptakan bangunan keluarga yang solid, dengan beribadah bersama dan saling memahamkan satu dengan yang lainnya soal kondisi ii.
Ya asik aja gitu! Dengan begitu, dahulu saya yang dianggap seorang ayah yang sibuk bekerja, kini punya waktu luang untuk mengenal anak-anak dari berbagi sudut pandang dan sebaliknya. Plus-minus tadi tentu saja membuat saya benar-benar better-man, di mata kelaurga-kan meski buat sementara? Assiik!
Kedua, menjadi orang yang dermawan ! Aamin..
Anggapan sulit sekali menjadi dermawan  di masa sekarang, bisa jadi terlintas di pikiran kita! Ya keran kondisi pandemi ini akan selalu membuat kita berpikir untung dan rugi dalam melakukan apa saja soal keuangan.
Namun Ramadhan sudah memberikan kemudahaan untuk berbagi meski di rumah saja. Banyak sekali donasi yang bisa kita klik lewat Gadget dalam penyaluran bantuan. Utamanya donasi tadi bisa lekas digunakan kepada masyarakat yang benar-benar terlibas atas kebijakan pandemi ini.
Itu bisa kita lihat jelas kok, lewat media sosial yang memberikan gambaran dinamika masyarakat bawah atas kebijakan Pandemi itu. Tentu hal tadi bisa meluluhkan hati kita untuk membantu sesama meski di rumah saja!
Artinya, meski di rumah saja, hal-hal yang mengasah kemanusaian kita bisa terus tajam kan? Dan ini bisa menjadi ukuran kita kok, apakah kita sudah menjadi Betterman dalam urusan kemanusain tadi sesama manusia?
Meski ya ada rasa pamrih, untuk mendapat pahala dari Tuhan  atas bulan suci ini, dan itu mah normal saja! lakukan saja terus, bisa-bisa keterusan untuk menjadi orang yang berderma malah! Kan bisa untung, dan bisa menjadi harapan kita, saya khususnya menjadi Better-man atas orang lain!
Menjadi Umat terbaik! Aamin..
Menjadi umat pilihat Tuhan, dengan melakukan hal terbaik atas perintahNya tentu saja, menjadi harapan utama setiap muslim kan, terlebih di bulan ini?
Dan essensi Ramadhan ini tentu saja bisa kita lihat dari sisi-sisi tadi. Bagaimana ibadah-ibadah yang kita lakukaan saat ini, bisa menjadikan cermin di masa depan. Lewat pembiasaan berada dekat dengan Tuhan selama di rumah saja, dan terus bisa memberikan rasa aman dan nyaman.
Dengan kondisi tadi, Â bisa saja kita lekas khusuk untuk meminta doa terbaik dalam mengatasi permasalahan umat atas Pandemi ini. Jika semua orang, kamu dan kita semua tidak terganggu apapun dalam beribadah selama Ramadahan atas Pandemi ini, bisa saja menjadikan harapan jika Tuhan akan segera menjawab pinta apa saja dari kita kan?
Dan pembiasaan tadi, tentu akan jadi harapan baru, di masa depan, untuk bisa menjadi Betterman lagi deh di sisi Tuhan! Dan saya rasa masih dalam tahap ini, untuk sementara ini,d an akan masih mencobanya deh.
Ramadhan dan harapan
Harapan-harapan baik di setiap Ramdahan berasas wajar lah dimiliki oleh semua orang, umat muslim, terlebih memasuki Ramdahan, bulan yang dipercaya memberikan barokah dan keselamatan.
Lewat hal kecil tadi dan -pasti- Â kita temukan di kehidupan sehari-hari tentu saja bisa mejadikan harapan-harapan yang kita gantungkan pada masa lalu bisa terwujud. Utamanya ya, menjadi Better-man, manusia yang lebih baik tentu di mata orang lain dan Tuhan kita kan?
Yuk, mari kita tuntas kan harapan ini, harapan menjadi manusia yang lebih baik, di bulan ini, dengan sungguh-sungguh ya! Dan doakan saya, bisa mewujudkan ketiga harapan dasar yang setengah jadi di atas, agar bisa pula lekas terwujud dan menjadi pembiasaan di bulan berikutnya. Tidak bisa dibayangkan jika seluruh umat islam menjadi Better-man di sisi Tuhan, dan pastinya kita semua akan diberi kemudahan untuk berlalu dari Pandemi ini, Aamin deh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H