Hai kompasianer, pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai pandangan islam terhadap hari valentine. Apakah kompasianer termasuk orang-orang yang merayakan atau orang yang acuh tak acuh pada hari itu, hari valentine cenderung kepada perayan rasa cinta dan ketulusan kasih terhadap orang yang dicintai dan disayangi, cinta dan kasih sayang ini tidak dibatasi oleh pacar saja, bisa kepada orang tua, anak, pasangan suami-istri dan juga lain-lain, Cuma saja pada kesempatan berbeda perayaan ini kerap kali disandarkan kepada sepasang kekasih.
Sebelum itu kita harus tahu terlebih dahulu sejarah singkat hari valentine, Sejarah Valentine memiliki beberapa versi dan teori, tetapi secara umum, hari Valentine diambil dari nama seorang Santo Valentine yang hidup pada abad ke-3 Masehi. Ada dua versi utama tentang identitas Santo Valentine, salah satunya mengatakan bahwa dia adalah seorang uskup dari Roma yang dikenal sebagai pelindung cinta dan pernikahan, sedangkan yang lain mengatakan bahwa dia adalah seorang martir Kristen yang dipenjara dan dibunuh oleh pemerintah Roma karena tidak mau mengakui keyakinannya.Â
Menurut legenda, selama masa penjara, Santo Valentine mulai membantu pasangan yang tidak dapat menikah karena peraturan Roma yang melarang pernikahan bagi prajurit, dan mulai mengirim surat-surat cinta dan ucapan selamat kepada mereka. Pada tahun 496 M, Paus Gelasius I memperingatkan 14 Februari sebagai hari Santo Valentine, dan hari ini kemudian menjadi hari yang diambil sebagai hari Valentine.
Hari Valentine mulai populer sebagai hari cinta pada abad ke-15, ketika poeter Inggris Chaucer memasukkan perayaan cinta pada 14 Februari dalam salah satu karya-karyanya. Legenda mengatakan bahwa Chaucer memperkenalkan tradisi ini sebagai upaya untuk menghormati perayaan yang diambil oleh bangsa-bangsa lain, seperti orang Romawi dan Anglo-Saxon.
Sebagai perayaan cinta dan romansa, hari Valentine memiliki beberapa tradisi yang berbeda-beda di seluruh dunia. Di Inggris, tradisi hari Valentine meliputi memberikan bunga, surat cinta, dan hadiah kepada pasangan dan teman-teman. Di Prancis, hari Valentine biasanya diperingati dengan memberikan cokelat dan ucapan cinta.
Sementara itu, di negara-negara lain, seperti Italia, hari Valentine juga diperingati dengan mengirim kartu ucapan, memberikan bunga, dan mengadakan makan malam romantis bersama pasangan. Dalam beberapa budaya, tradisi hari Valentine juga meliputi upacara pernikahan simbolis atau perayaan cinta massal yang melibatkan banyak pasangan. Dengan berkembangnya teknologi, hari Valentine saat ini juga sering diperingati dengan mengirim pesan melalui media sosial, email, atau aplikasi chatting. Meskipun tradisi hari Valentine berbeda-beda di seluruh dunia, intinya tetap sama: mengungkapkan cinta dan perasaan romantis kepada orang yang dicintai.
Walaupun ada beberapa kontroversi tentang asal-usul hari Valentine, tetap saja hari ini menjadi hari yang sangat dicintai dan dinantikan oleh banyak orang di seluruh dunia. Dan meskipun beberapa orang menganggap hari Valentine sebagai hari komersial, tetap saja hari ini menjadi cara yang baik untuk menunjukkan cinta dan perasaan terdalam kepada orang yang dicintai.
PENDANGAN ISLAM TERHADAP HARI VALENTINE
Dalam pandangan Islam, hari Valentine atau Hari Kasih Sayang (Valentine's Day) tidak diakui sebagai hari perayaan resmi. Dalam Islam, perayaan hari raya seperti ini biasanya berkaitan dengan tradisi barat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Islam menekankan bahwa setiap tindakan dan perayaan harus didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini, perayaan Hari Valentine biasanya berkaitan dengan pesta kebiasaan barat yang bertentangan dengan ajaran Islam yang mendasarkan perilaku pada moral dan etika.