Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menumbuhkan Minat Membuat Puisi pada Anak-Anak

3 September 2024   15:40 Diperbarui: 5 September 2024   13:59 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak dari Komunitas Rumah Langit saat membacakan sebuah puisi pada acara Betawi Berpuisi untuk Indonesia di Perkampungan Budaya Betawi, Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara, Minggu (12/8/2018). (KOMPAS/STEFANUS ATO)

Lalu bagaimanakah cara agar anak-anak bisa dengan mudah merangkai kata-kata puisi, agar dapat tumbuh jiwa sastra pada mereka, berikut beberapa hal yang bisa dijadikan perhatian kita dalam metode pembelajaran membuat puisi untuk level sekolah dasar.

Perbanyak Kosakata Sinonim

Pada intinya membuat puisi artinya membuat kalimat namun pilihan kata atau diksinya tidak menggunakan kosakata yang umum. Maka disini penting kiranya untuk selalu mengajarkan konsep sinonim atau pilihan kata yang memiliki arti makna yang sama.

Untuk level sekolah dasar kita mungkin bisa memulainya dengan hal-hal sederhana yang sering mereka lihat, seperti kata "Matahari", bisa saja diganti dengan "Mentari" atau "Sang Surya". Contoh lainnya kata seperti "Melihat", bisa diganti "Memandang" dan lainnya.

Pembelajaran sinonim pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk sekolah dasar memang sudah diajarkan, namun untuk menambah wawasan sastra anak-anak, kita perlu sering-sering memberikan beberapa kata sinonim baru kepada mereka.

Setelah anak mulai banyak mengetahui tambahan kosakata baru yang lebih puitis, maka hal ini akan memudahkannya untuk membuat kalimat-kalimat puisi lebih baik.

Mengeksplor Lingkungan Sekitar

Jangankan anak kecil, orang dewasa pun sering "blank" dalam menggali inspirasi untuk menulis puisi, maka untuk memulainya anak-anak bisa diajak ke lingkungan sekitar mereka, seperti taman bermain, halaman rumah, taman bunga, rumah kakek atau tempat alam lainnya.

Mereka bisa membuat puisi berdasarkan apa yang terlihat dalam lingkungan sekitarnya. Tidak perlu memaksa anak untuk membuat puisi berdasarkan imajinasi mereka. Hal ini berbeda dengan menggambar bebas, yang kadang bisa berdasarkan imajinasi bebas mereka, namun untuk merangkai puisi akan lebih mudah berdasarkan inspirasi yang ada di sekitar mereka.

Pada mulanya mungkin hanya membuat pola kalimat sederhana seperti, "Taman Bunga di rumah sungguh indah sekali", maka sudah merupakan hal yang baik sebagai perkenalan mereka terhadap sastra sederhana.

Kita tak banyak berharap mereka dapat membuat kalimat-kalimat yang sangat puitis, namun setidaknya mereka tidak kebingungan dalam menentukan ide dalam membuat puisi berdasarkan lingkungan sekitar mereka.

Pembiasaan Fiksi Anak

Tidak dipungkiri anak yang terbiasa membaca buku fiksi cerita anak-anak akan jauh lebih mudah dalam membuat kalimat-kalimat, dikarenakan kayanya kosakata yang ia miliki.

Maka dari itu pembiasaan anak-anak untuk sering membaca fiksi cerita anak-anak akan menambah kemampuannya dalam mengarang cerita dan membuat puisi. Cerita fiksi anak biasanya mengandung alur cerita yang memancing "dialog" dalam benak pikiran mereka, yang tentunya akan memudahkanya untuk menyusun alur puisi yang akan dibuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun