Jakarta -- Bertempat di Istana Negara Jakarta pada Senin (19/08/2024), Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri Pelantikan Pejabat Negara Republik Indonesia.
Dimana pada kesempatan tersebut beliau kepada para pejabat yang mendapat amanah baru ia ucapkan selamat dan berharap transisi kepemimpinan pemerintahan akan berjalan dengan baik.
"Tentunya kita menyambut dengan sukacita, dengan ucapan selamat, dan semoga sukses menjalankan tugas dan amanah baru. Tapi sekaligus saya pribadi mengucapkan selamat juga dan terima kasih kepada para menteri sebelumnya yang telah menjalankan tugas untuk negara selama ini," ungkap Menteri AHY saat ditemui awak media.
Menteri AHY mengutarakan bahwa pelantikan ini adalah upaya untuk menjawab berbagai tantangan ke depan dalam pemerintahan. "Rasanya ini merupakan wujud dari transisi kepemimpinan yang insyaallah berjalan dengan sangat baik, dengan mulus. Pemerintahan mendatang di bulan Oktober 2024 nanti yang harus bisa dijalankan dengan baik," jelasnya.
Pada acara tersebut adapun pejabat negara yang dilantik antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia; Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas; Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rosan Perkasa Roeslani; dan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Angga Raka Prabowo.
Pada kesempatan yang sama juga turut dilantik sejumlah Kepala Badan Negara di antaranya Kepala Badan Gizi, Dadan Hindayana; Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi; dan Kepala Badan POM, Taruna Ikrar.
Menteri AHY memiliki harapan dengan kepemimpinan baru ini berbagai capaian yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan periode ini dapat dipertahankan dengan baik bahkan ditingkatkan di periode selanjutnya.
Transisi Pemerintahan
Pada masa transisi pemerintahan ini , stabilitas politik menjadi kunci untuk menjaga kesinambungan pembangunan, utamanya dengan dinamika politik global yang semakin kompleks. Negara kita jangan sampai seperti negeri Jiran Malaysia atau Thailand yang penuh konflik pada saat transisi pemerintahan.
Kita harus siap dalam menghadapi perubahan, baik dari sisi kebijakan maupun infrastruktur politik, hal tersebut sangat menentukan bagaimana langkah Indonesia melanjutkan sebagai potret negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara.
