Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengembangkan Potensi Anak Berkarakter Devils Advocate

16 Agustus 2024   15:02 Diperbarui: 16 Agustus 2024   18:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- anak berdebat (Freepik/mdjaff)

Orang yang memiliki karakter ini memang memiliki kelebihan dalam hal menganalisa suatu masalah dengan pola pikir terbalik serta pandangan yang jauh kedepan, namun seringnya pandangannya banyak tidak disukai oleh banyak orang. Tetapi seiring berjalannya waktu, bisa jadi pemikirannya ternyata bukan untuk menjatuhkan suatu pandangan umum, tetapi lebih mengajak semua orang untuk membuka pikiran lebih luas dalam suatu permasalahan.

Gejala si "agak laen" atau "devil's advocate" sebenarnya sudah bisa terdeteksi semenjak masa kanak-kanak, dan sangat baik untuk dikembangkan lebih jauh. Kecenderungan ingin selalu beradu berargumentasi kadang membuat jengkel bagi sebagian orang tua, namun sebenarnya itu adalah bakat alami kemampuan analitik.

Biasanya anak yang demikian memiliki kemampuan linguistik yang lebih maju ketimbang anak lainnya, suka berbicara banyak dan suka banyak bertanya random.

Mereka suka memberikan pertanyaan-pertanyaan cerdas di atas rata-rata kepada guru atau orang tua, bahkan berani berdebat dengan orang yang lebih tua darinya.

Makna "devil" dalam kasus ini tidaklah berkonotasi negatif, tetapi lebih senang menjadi "oposan" ketika dalam perbincangan umum, mereka tidak berniat memenangkan perdebatan, tetapi lebih ingin menguji apakah pendapat umum itu benar-benar valid.

Lalu bagaimanakah cara mengembangkan potensi si anak "agak laen" atau "devil's advocate" ini, agar kemampuan berargumennya bisa berkembang menjadi hal yang positif, berikut kiranya beberapa hal yang bisa menjadi perhatian kita sebagai orang tua atau pendidik.

Ajari Adab Etika Berbicara

Anak yang bermental "devil's Advocate" memiliki kecenderungan memotong pembicaraan dan tidak sabaran untuk mengutarakan pendapatnya kepada lawan bicaranya. Maka dari itu, hal yang demikian haruslah menjadi perhatian bagi orang tua untuk mengajarkan adab etika berbicara.

Ajarkan kepadanya untuk menjadi pendengar yang baik untuk memiliki kesediaan untuk mendengar pendapat lawan bicara hingga habis, sehingga kita pun bisa merespon dengan tepat dan sesuai yang dimaksud.

Ajarkan untuk tidak berbicara dengan cepat, dan usahakan agar orang yang mendengar bisa paham akan arah bicara kita. Argumen bukan sekedar mengutarakan pendapat kita, tetapi bagaimana orang yang mendengar kita tidak merasa terpojok atau tertekan.

Sedari kecil berikan pemahaman untuk bicara yang lemah lembut kepada orang yang lebih tua, agar hal "hebat" yang ingin diutarakan bisa direspon dengan orang yang lebih tua darinya.

Ajarkan Dasar Logika

Tak ada salahnya memberikannya buku-buku tentang filsafat logika. Anak yang bermental "devil's advocate" memang sangat senang melahap buku-buku berkategori "berat" untuk seusianya. Sediakan saja buku-buku yang ia suka, boleh fiksi atau non-fiksi, agar kosakatanya bertambah banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun