Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Timnas Sepakbola Wanita Jepang, Pesona Keanggunan Nadeshiko

3 Juli 2024   15:35 Diperbarui: 3 Juli 2024   15:45 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Wanita Jepang Ketika Menjuarai Piala Dunia Wanita 2011 (sumber: CNN)

Inilah yang menjadi titik poin dalam artikel ini, yaitu pola gaya main yang menyesuaikan postur tubuh keseluruhan tim. Pemain timnas wanita Jepang menyadari fisik Asia timur mereka mempunyai kelebihan dalam passing yang akurat, maka pola gaya main mereka mengoptimalkan low passing cepat, serta pergerakan mencari ruang dengan cepat pula, persis gaya main timnas pria mereka.

Mereka tak pernah memaksakan duel udara, tak memaksakan sprint, apalagi long ball, bahkan kontrol bola mereka pun seperlunya saja, sekilas permainan timnas wanita Jepang datar-datar saja, tapi entah tiba-tiba ada through pass tajam, dimana seketika penyerang mereka sudah ada di depan gawang lawan, benar-benar permainan cerdas.

Berbeda dengan timnas wanita Amerika Serikat atau timnas Eropa lainnya yang agak mengandalkan kemampuan skill individu serta keunggulan fisik mereka. Timnas wanita Jepang tetap pede dengan gaya main mereka yang sabar passing, namun tiba-tiba mematikan.

Hal ini bisa menjadi contoh bagi timnas pria dan wanita Indonesia, agar selalu berupaya menemukan gaya main yang cocok dengan kondisi pemain. Saya menilai Jepang sudah menemukan gaya mainnya sendiri, mereka tidak terlalu berkiblat gaya Eropa atau Amerika Selatan.

Sebenarnya timnas di era STY, kita sudah mulai menemukan gaya main khas ala Indonesia, yaitu bermain dengan tusukan inverted winger, dikarenakan kita dilimpahi pemain-pemain yang memiliki kecepatan akselerasi sejak dulu hingga kini, PRnya tinggal diperbanyak saja stok pemain bergaya inverted winger di timnas serta diperbaiki lagi passing pendek merapatnya.

Liga Profesional dan Prestasi Timnas

Liga wanita Jepang sudah dikelola secara profesional sejak tahun 1986, dan dikenal salah satu yang terbaik di Asia bahkan dunia, maka tak heran bisa melahirkan pemain-pemain yang tak jarang juga bisa bermain abroad.

Timnas wanita Jepang memang sangat bergantung dengan sistem liganya, hampir mirip dengan timnas prianya, mereka tak terlalu fokus pada sistem pelatnas atau Primavera pada timnasnya seperti negara lain, tetapi memang para pemainnya sudah matang pada akademi klubnya masing-masing. Hal tersebut tentunya dikarenakan ditunjang oleh pengelolaan liganya yang sangat baik dan profesional.

Hasilnya timnas wanita Jepang sudah berkali-kali lolos olimpiade, bahkan pada gelaran Olimpiade 2012 mereka memperoleh medali perak. Untuk piala Asia, mereka masih spesialis Runner up, dimana pada gelaran Piala Asia 1986, 1991, 1995 dan 2001 mereka harus puas menempati peringkat kedua. Memang untuk level Asia, mereka harus bersaing ketat dengan negara Asia Timur lainnya seperti China dan Korea Utara. Namun untuk level dunia, mereka rajanya, dimana sudah 7 kali lolos dan pada gelaran piala dunia 2011, mereka berhasil menyandang yang terbaik di dunia. Timnas wanita Jepang, sudah biasa melibas tim-tim besar seperti Brazil, Amerika Serikat, Argentina, Jerman dan lainnya, sungguh suatu level yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Pembentukan Karakter Yamato Nadeshiko

Timnas wanita Jepang mendapat julukan "Yamato Nadeshiko" atau yang disingkat Nadeshiko. Julukan ini tak sembarang julukan, karena mengandung arti makna yang mendalam bagi budaya Jepang.

Yamato Nadeshiko sendiri merupakan suatu pandangan filosofi Jepang kuno tentang bagaimana seorang wanita Jepang dalam mengabdi kepada bangsanya, mirip-mirip prinsip Bushido pada Samurai.

Yamato Nadeshiko memiliki pandangan bahwa wanita Jepang harus mau menghadapi penderitaan dan kemiskinan hidup demi suaminya yang maju berperang membela negaranya dan mereka pun juga harus bersiap siaga pula  berperang bersama naginata atau mengambil yari dan siap mati kapan saja, demi bangsanya, sekilas Nadeshiko adalah filosofi keanggunan wanita Jepang di medan laga, itu terlihat pada permainan timnas wanita Jepang yang memang anggun lewat umpan-umpannya yang berkelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun