Kita bisa melihat setiap sesi awal pembukaan kelas pada jenjang PAUD, TK hingga SD bisa memakan waktu hingga 10 menit lebih, dimana dalam sesi tersebut biasanya pendidik melakukan ucapan saling sapa dengan nyanyian 'rhymes' dan menanyakan kabar kepada peserta didik. Hal tersebut bukanlah basa-basi, tetapi merupakan bagian dari pembelajaran keramahan saling berempati serta saling membuat mood baik ketika hendak memulai kelas.
Belas Kasih
Para pendidik dan orang tua dapat menunjukkan nilai-nilai belas kasih dengan mengajarkan konsep kepekaan dengan lingkungan sekitar. Bisa dikatakan dalam mengajarkan konsep belas kasih tidaklah mudah, dikarenakan anak-anak dalam usia dini, masih memiliki sisi egois kekanak-kanakan yang cukup tinggi.
Metode yang bisa digunakan bisa mengajak mereka ke panti asuhan, atau menayangkan film-film anak-anak yang sedang kelaparan di Afrika, diharapkan bisa memantik jiwa welas asih di dalam sanubari mereka. Jika muncul rasa iba dalam diri mereka, maka akan mudah bagi kita untuk memberikan pesan moral agar kita peduli dengan sesama.
Metode yang lain bisa juga dengan memelihara binatang di rumah, ajarkan mereka bertanggung jawab dalam merawatnya, sehingga akan terpupuk jiwa kepedulian dalam diri mereka, sehingga sedikit demi sedikit rasa selfish-nya bisa berkurang.
Kemurahan Hati
Konsep ketersedian hati untuk menolong orang lain menggunakan waktu, uang atau sumber daya yang kita miliki adalah landasan dasar dari makna kemurahan hati. Kedermawanan adalah aktualisasi dari manusia yang berbudi pekerti tinggi.
Anda bisa mengajarkan sedari awal seperti menyuruh mereka untuk memberikan infaq di kotak amal masjid, atau mengajak mereka untuk berdonasi jika ada acara pengumpulan dana untuk bantuan korban bencana alam. Hal-hal seperti ini akan memantik jiwa yang murah hati, yang mudah untuk berempati dan mau berkorban untuk membantu orang lain.
Tanamkan kepada mereka, bahwa apa yang kita korbankan untuk hal kebaikan, maka kebaikan itu pun akan kembali kita juga, konsep tanam tuai adalah hal yang universal dan cukup mudah untuk kita pahamkan untuk anak-anak.
Pemaaf
Tak ada manusia yang sempurna, tak ada gading yang tak retak, ajarkan kepada anak-anak bahwa meminta maaf takkan membuat kita kalah, takkan membuat kita menjadi malu, sekalipun bisa saja kita berada di pihak yang benar.
Dunia anak adalah dunia bermain, bukan tak mungkin, ketika mereka bermain, pasti kadang terselip bumbu perkelahian atau perseteruan diantara pertemanan mereka. Entah itu berebut mainan, merasa dicurangi saat bermain hingga hal sepele seperti rebutan tempat duduk. Ketika momen itu terjadi, orang dewasa harus segera mengintervensi dan menyarankan kedua pihak yang 'bertikai' untuk saling maaf, tanpa terlebih dahulu memvonis siapa pihak yang salah.
Anak-anak usia dini tidak perlu penjelasan panjang lebar tentang keadilan salah atau benar ketika ada pertengkaran diantara mereka, yang perlu mereka tahu adalah langsung meminta maaf jika ada pertengkaran. Sikap ksatria berlapang dada mau meminta maaf harus tertanam semenjak dini, agar kelak menjadi manusia bijak ketika dewasa nantinya.
Ali bin Abi Thalib berkata, "Orang yang berbuat kebaikan adalah lebih baik daripada kebaikan itu sendiri; dan yang berbuat kejahatan adalah lebih jahat daripada kejahatan itu sendiri". Semoga Bermanfaat.