Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips Matematika Asyik untuk Anak Usia Dini

8 Mei 2024   10:24 Diperbarui: 8 Mei 2024   17:52 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar matematika (shutterstock)

Hal yang paling mudah untuk memperkenalkan matematika untuk anak usia dini adalah mengenalkan konsep geometri dasar di sekitar lingkungan. Kemampuan geometri dasar akan memantik pemikiran logika kognitifnya untuk berkembang lebih mudah.

Anak-anak usia dini sebagian besar konsep pembelajarannya adalah visual dari apa yang dilihat, maka tak heran mereka lebih senang bermain mainan yang bisa disentuh secara fisik, ketimbang melihat buku-buku pelajaran matematika dasar.

Maka dari itu, dalam mengajarkan konsep geometri dasar, anda bisa menyentuh langsung alam bawah sadarnya dengan memperkenalkan berbagai bentuk geometri benda-benda yang sering dilihatnya atau bahkan disentuhnya.

Bentuk seperti sapu tangan yang berbentuk persegi, jam dinding yang berbentuk lingkaran, atap rumah berbentuk segitiga, rubik berbentuk kubus, piramida berbentuk limas dan lainnya adalah contoh-contoh konsep pembelajaran geometri dasar yang sangat bisa diajarkan untuk anak-anak usia dini. Walau terlihat sepele bagi orang dewasa, tapi bagi anak usia dini, hal tersebut akan membuka kotak Pandora dalam otaknya untuk berpikir kognitif jauh lebih berkembang .

Alat Peraga Menarik

Dalam metode Montessori, pembelajaran bagi anak usia dini, termasuk pelajaran matematika di dalamnya, haruslah diperbanyak alat peraga yang mampu menarik perhatian anak-anak. 

Jika sedari dini, anak-anak sudah tertarik memecahkan permainan matematika dengan alat peraga yang menarik, maka ketika seiring bertambah usianya, dia tidak akan menjadikan pelajaran matematika menjadi suatu momok baginya.

Alat peraga seperti puzzle angka, puzzle bangun ruang, lego angka, poster matematika aneka warna, sempoa warna warni dan lainnya harus tersedia cukup banyak di ruang-ruang kelas antara jenjang PAUD hingga kelas 3 SD. Hal tersebut dikarenakan anak-anak yang masih berusia di bawah 10 tahun, pola konsepnya masih bermain sambil belajar.

Kita harus memastikan kesan pertama pelajaran matematika harus menarik di mata anak-anak, sehingga alat peraga matematika  menarik adalah perangkat wajib yang harus menyertai dalam pembelajaran awal bagi anak-anak usia dini, agar di jenjang selanjutnya, anak-anak merasa selalu senang dengan pelajaran matematika.

Menghitung Item Dikenal

Cobalah untuk belajar menghitung barang-barang atau sesuatu yang berada di lingkungan sekitarnya. Biasanya untuk anak usia dini, tidak semuanya langsung memahami konsep angka konvensional, maka untuk pengenalan pelajaran berhitung, bisa dimulai dengan konsep menghitung sesuatu yang bisa dihitung di sekitarnya.

Sebagai awalan bisa saja menghitung beberapa anggota tubuhnya, menghitung jumlah mainannya yang sejenis, menghitung koleksi kartu dan segala hal yang menarik baginya. Hal tersebut akan memudahkan baginya untuk memahami konsep bilangan untuk lebih lanjut, seperti konsep angka, penambahan dan pengurangan sederhana.

Permainan Berhitung

Setelah anak sudah agak mulai memahami konsep bilangan sederhana melalui alat peraga menarik dan menghitung item yang dikenal, maka tahap selanjutnya adalah mengajak anak mulai berlogika dengan angka melalui permainan berhitung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun