Babak tos-tosan sudah di depan mata dalam hitungan hari, pemilu kali ini terasa sangat berbeda dengan pelaksanaan 2 pemilu sebelumnya. Hal ini dikarenakan ketiga kandidat calon pasangan capres-cawapres bisa dikatakan sangat berimbang dari segi kecakapan dan kekuatan massanya.
Bukan tidak mungkin bisa saja hasil rekapitulasi suara dari ketiganya mendapatkan hasil yang imbang, atau hanya berbeda tipis sekali, sehingga sangat berpotensi menimbulkan konflik horizontal, dimana masing-masing kubu akan diperikirakan saling tunjuk hidung bahwa pihak kubu calon lainnya melakukan kecurangan-kecurangan.
Saya bisa meramalkan, bahwa paska rekapitulasi suara, bakalan terjadi pertempuran sengit "Kurusetra Battleground" pada persidangan perselisihan suara di Mahkamah Konstitusi. Saya memperikirakan, jotos-jotosan sesungguhnya bakalan terjadi hebat di ruang sidang yang katanya 'paling terhormat' di bumi Nusantara ini.
Sebagaimana kita ketahui, Mahkamah Konstitusi baru saja tercoreng citranya pada pra pemilu kali ini, dengan adegan babakan pewayangan sang ponakan "Duryudana" di bawah umur yang diloloskan oleh pamannya 'Sengkuni ' untuk mengikuti laga Bharatayudha. Adegan tersebut tentunya menjadi 'warning' alarm awal bagi para Ksatria-ksatria jujur yang mau bertempur demi para rakyat. Maka dari itulah, kita sebagai rakyat harus merasa terpanggil untuk mengawal pemilu kali ini dengan SEKUAT TENAGA.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan dalam mengawal pemilu kali ini yang dirasakan penuh dengan intrik-intrik kecurangan vulgar jelas di depan mata. Berikut kiranya yang bisa kita lakukan dalam mengawal pemilu kali ini.
Gerakan Upload Rekapitulasi TPS
Sehabis menunaikan hak anda mencoblos surat suara di TPS, cobalah kembali lagi ke TPS pada pukul 13.00, dimana biasanya rekapitulasi suara akan dimulai oleh panitia KPPS. Perhatikan betul dengan seksama, mulai dari proses mengeluarkan surat suara, pengecekan keabsahan surat suara, hingga pencatatan rekapitulasinya, sempatkan untuk mendokumentasikannya baik lewat foto atau video.
Pastikan semua proses rekapitulasi sesuai  urutan yang benar serta memantau dengan seksama jika ada kecurangan atau kejanggalan. Dan yang paling utama adalah, dokumentasikan hasil rekapitulasi suara yang ada pada papan penghitungan surat suara.
Hasil dokumentasi rekapitulasi surat suara tersebut, harus segera anda upload pada platform sosial media yang anda punya, bisa Instagram, Facebook, Whatsapp atau yang lainnya. Hasil upload lembar C1 pada TPS yang anda dokumentasikan, akan menjadi sangat bermanfaat, jika seandainya terjadi perselisihan suara di tingkat atasnya.
Jika gerakan upload rekapitulasi surat suara pada TPS dilakukan secara massif, maka paling tidak akan mempersempit ruang gerak kecurangan manipulasi suara atau kesalahan penghitungan yang mungkin terjadi pada proses rekapitulasi di level kecamatan hingga nasional.
Memantau Platform Digital Rekapitulasi Nasional
Pada pemilu kali ini, sudah cukup banyak platform digital yang akan membantu penghitungan rekapitulasi surat suara dengan cepat dan online. Dari KPU sendiri, mereka mempunyai aplikasi digital yang bernama 'Sirekap' (Sistem Rekapitulasi Elektronik). Aplikasi ini bertujuan meminimalisir kesalahan penghitungan  yang dilakukan petugas KPPS, setelah proses penghitungan selesai.