Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Erick Thohir, "Gemoy" Sejati yang Terlupakan

19 Januari 2024   05:07 Diperbarui: 19 Januari 2024   05:13 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erick Thohir The Real Gemoy (sumber : RMOL)

Meminjam istilah viral yang tersemat pada Pak Prabowo yaitu ‘Gemoy’, maka bisa saya pastikan sosok Gemoy justru sejatinya ada pada pak Erick Thohir. Perawakannya memang tidak terlalu tinggi, berbadan lebar, gempal tapi sangat lincah dan luwes. Ke-gemoyan-nya benar-benar terlihat nyata beberapa tahun terakhir ini ketika menjabat sebagai mentri BUMN.

Kebetulan saya warga Solo, sempat melihat langsung pak Erick Thohir sangat sibuk mengatur persiapan pernikahan putra atasannya di Mangkunegaran, Solo. Dari caranya mengarahkan para pihak yang berkepentingan, bisa terlihat kemampuan kepemimpinannya yang sangat matang. Pantas saja Massimo Moratti tunduk-tunduk saja dengan beliau ketika mengakusisi Inter Milan pada tahun 2013 atau Presiden FIFA, Gianni Infantino sampai manut-manut saja olehnya agar Indonesia bisa dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia kelompok umur, hal itu menunjukkan besarnya kemampuan diplomasinya.

Sosok Erick Thohir sebelum terjun ke dunia politik adalah seorang pengusaha konglomerat dalam berbagai bidang. Ia adalah pendiri Mahaka Group, sebuah induk perusahaan yang berfokus pada bisnis media dan entertainment.

Bisa dikatakan beliau juga tokoh olahraga tingkat Internasional, dimana di tahun 2013 membuat heboh dunia sepakbola, dengan mengakuisisi Inter Milan. Dia juga diketahui memiliki saham di beberapa banyak klub olahraga baik di dalam dan di luar negeri.

Ia adalah putra dari Teddy Thohir, petinggi Astra Internasional dan adik dari Garibaldi Thohir, konglomerat pendiri Adaro Group. Berlatang belakang keluarga konglomerat di berbagai bidang usaha, tak menjadikan dirinya hanya hanyut dalam dunia bisnis saja, tetapi juga berusaha mengabdikan segala apa yang dimilikinya untuk kemajuan negaranya.

Di tanah air, ia mulai dikenal ketika menjadi Ketua Pelaksana Asian Games XVII di Palembang, dan mulai melejit ketika menjadi salah satu tim sukses pemenangan Jokowi-Ma’aruf Amin pada Pilpres 2019, hingga akhirnya menghantarkannya menjadi menteri BUMN dalam kabinet Jokowi.

Pada beberapa kesempatan, dia berujar tidak tertarik bergabung dengan partai politik, dia hanya ingin berkontribusi banyak kepada tanah airnya dengan segala apa yang dia punya, namun tidak ingin terikat dengan partai politik.

Pada ajang pilpres tahun ini, dia menjadi bagian tim sukses Prabowo – Gibran, walau jauh-jauh sebelumnya, banyak pula santer terdengar beliau juga sangat dijagokan menjadi calon presiden, saya sendiri sering lihat spanduknya di jalanan, jadi cukup disayangkan beliau kembali menjadi tim pemandu sorak, karena posisinya digantikan anak bosnya yang mendadak menyalip di tikungan.

Saya bukanlah pemuja pak Erick Thohir, tapi saya juga harus jujur dan obyektif, kiprah beliau memang bukan kaleng-kaleng. Baik secara pemikiran, energi, finansial semuanya dia berikan dan  kerahkan pada setiap pekerjaan besarnya. Dikarenakan dia tidak terikat oleh Parpol, sangat membuat pergerakannya cukup lincah dan  luwes dalam setiap kebijakannya.

Semoga siapapun presidennya nanti, pak Erick Thohir bisa tetap masih bersliweran dalam jajaran kabinet pemerintahan, mengingat koneksi internasionalnya serta pengalamannya dalam mengelola perusahaan-perusahaan besar negeri ini masih sangat-sangat dibutuhkan. Karena pak Erick Thohir adalah sosok gemoy sebenarnya, yang padat berisi pemikiran serta tindakan nyatanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun