Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

God Save "Em Yu"

3 Januari 2024   05:06 Diperbarui: 3 Januari 2024   16:15 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bek Manchester United, Harry Maguire. (Foto: AFP/OLI SCARFF via kompas.com)

Acara pundit sepakbola membanjir di televisi nasional, tabloid majalah bertema bola mewabah menjadi 'makanan' wajib para penggila bola, kartu-kartu pemain top menjadi koleksi anak-anak SD hingga SMP.

Belum lagi rental PS menjamur di setiap RT kampung-kampung dengan PES Winning Eleven sebagai game primadonanya. Era 2000an awal adalah memang masa-masa terbaik menikmati sepakbola, dan Manchester United adalah penyebab awal semua itu.

Manchester United mengubah wajah sepakbola dunia, dari sekedar bermain cantik di lapangan menjadi industri yang bisa dijual dari jersey hingga gosip-gosip murahan para WAGS. Para Fergie Fledglings benar-benar bukan sekedar mengubah wajah sepakbola eropa, tetapi ketertarikan dunia akan sepakbola yang penuh spirit yang digelorakan oleh warna merah berani mereka.

Namun apa yang terjadi di tahun 2013, ketika mbah Fergie harus pensiun menikmati hari tuanya. Apakah sepenuhnya Manchester United gagal total pasca kepergian beliau, kesimpulan awal saya untuk para fans Em Yu ada dua, yaitu masih belum move on -- nya para fans terhadap pasca kepergian Fergie dan ekspetasi tinggi terhadap prestasi klub.

Apakah David Moyes, Ryan Giggs, Louis Van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solksjaer, Michael Carrick, Ralf Rangnick hingga yang terakhir si botak Erik Ten Hag dianggap gagal semua, hanya karena dari kesemuanya belum mempersembahkan gelar Liga Inggris dan Liga Champios. Dalam hal ini fans Em Yu harus mau belajar sejarah lagi tentang klubnya.

Sir Alex datang ke Manchester United pada tahun 1986, kondisinya sangat parah,para  pemainnya suka mabuk-mabukan, merokok hingga kehidupan malam, tak jarang para pemain bermain sering dalam kondisi mabuk, benar-benar brutal dan bar-bar kondisi klub saat itu.

Sir Alex jatuh bangun membangun klub, bahkan di tahun 1989, Manchester United hampir saja terdegradasi. Intinya performa Fergie di tahun 80an bisa dinilai angin-anginan, jauh lebih buruk daripada era sekarang. 

Fans lokal sempat tak percaya dengannya, namun manajemen sangat percaya dengan proyek pemain muda Fergie, dan tetap mempertahankan kursi kepelatihannya.

Hasil yang dinanti-nanti datang pada tahun 1993, dimana Fergie berhasil mempersembahkan gelar liga Inggris untuk pertama kalinya untuk klub sejak musim 1966/1967. 

Ini artinya di masa itu, Manchester United harus puasa gelar liga Inggris selama 26 tahun, dan Fergie harus membutuhkan masa kepelatihan selama 7 tahun untuk meraih gelar itu.

Sungguh suatu kisah kesabaran yang luar biasa untuk sebuah klub legendaris. Hal ini harusnya menjadi pondasi yang kuat untuk para fans Man Utd untuk harus tetap setia mensupport klub kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun