Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saling Memaafkan, Benteng Awal Atasi Bullying

12 November 2023   09:04 Diperbarui: 12 November 2023   09:04 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Saling Memaafkan Di Dalam Kelas : Dokpri

Tampak kejauhan, sebuah pukulan melayang ke salah satu pelipis murid kelas 2, seolah tak mau kalah dengan adik kelasnya, si murid kelas 2 ini membalas dengan mendaratkan hantaman ke dagu adik kelasnya itu. Para pembaca yang budiman, ini bukan pertarungan UFC, don't try this at home.

Dengan berlari menuju mereka, saya segera melerai keduanya, lalu memeriksa apakah ada yang terluka dan menyuruh mereka untuk saling meminta maaf. Bukannya segera melaksanakan perintah saya, mereka malah saling tunjuk siapa yang bersalah menyulut perkelahian sambil 'dihiasi' isak tangis keduanya.

Tak lama kemudian, adzan Dzuhur berkumandang, saya pun menggiring mereka ke tempat wudhu, dan menyuruh mereka mengambil air wudhu, supaya turun tensi diantara mereka dan segera melaksanakan shalat Dzuhur.

Selepas shalat, saya kembali ke mereka, dan agar mereka saling memaafkan, sekali lagi mereka pun tetap saling menyalahkan satu sama lainnya. Sebenarnya masalahnya sepele, hanya salah paham saling merebutkan bola yang akan dimainkan.

Keesokan harinya, tampak di selasar kelas, mereka berdua saling tertawa satu sama lainnya. Saya pun mendekati mereka, serempak mereka berkata kepada saya bahwa mereka sudah saling memaafkan sesuai perintah dari saya.

Anak-anak memang berbeda sudut pandang berpikirnya dengan orang dewasa jika menghadapi suatu konflik atau masalah yang tiba-tiba. Orang dewasa cenderung lebih matang dan tidak langsung reaktif jika ada konflik tiba-tiba datang padanya. Makanya jika ada orang dewasa yang langsung emosi meledak-ledak ketika ada sesuatu hal tak menyenangkan tiba-tiba menghampirinya, bisa dikatakan orang dewasa itu bersifat kekanak-kanakan.

Contoh kasus di atas adalah benih-benih Perundungan atau perilaku Bullying, makanya saya selaku guru langsung mengedukasi mereka dengan menyuruh mereka untuk saling meminta maaf. Walau sepenuhnya mereka masih belum begitu paham makna meminta maaf, tetapi edukasi sikap 'saling memaafkan' merupakan benteng awal paling ampuh dalam mengantisipasi perilaku perundungan atau Bullying.

Jika ada kasus perkelahian antar murid, hanya dilerai saja, maka peserta didik merasakan bahwa konflik yang terjadi adalah hal yang biasa dan bisa diteruskan. Dan apabila terus-menerus dilakukan, maka akan ada murid yang merasa jumawa dan bisa menindas murid lainnya yang lebih lemah. Dan jelas maka arahnya menjadi perilaku perundungan.

Biasanya anak-anak tidak bisa langsung saling memaafkan jika ada konflik diantara mereka, hal ini wajar, karena secara usia, mereka belum matang secara emosional dalam menempatkan empati diantara mereka.

Walau mereka belum paham sepenuhnya tentang makna saling memaafkan, kita selaku guru dan orangtua jangan pernah menyepelekan kata ajaib "maaf". Tetaplah selalu menekankan kepada mereka untuk bersikap Ksatria saling memaafkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun