Pada tanggal 24 Juli 2023 -- Mahasiswa KKN UNNES(Universitas Negeri Semarang) giat 5 telah mengusung inovasi untuk suatu program Sosialisasi Bullying pada siswa kelas 4 SD N PARIPURNO Salaman,Magelang .
Sosialisasi ini dilakukan agar tidak terjadi bullying di indonesia saat ini.Karena banyaknya kasus bullying yg dapat merugukan salah satu pihak lain.Program Soialisasi bulying ini merupakan gerakan yang dilakukan sebagai upaya pencegahan bulying melalui edukasi, agar siswa tahu bahwa tindakan bullying itu tidak senorma hukum yang ada di indonesia
Kami dari tim KKN UNNES GIAT 5 meminta izin terlebih dahulu kepada pihak sekolah sebelum melakukan program dikarenakan dari kami membuat program Sosialisasi Bulying di SD N PARIPURNO agar sopan santun tetap terjaga.
Sekolah adalah sebuah tempat untuk murid menimba ilmu, membentuk sebuah karakter dan berkembangnya generasi penerus bangsa. Sekolah seharusnya menjadi tempat aman, nyaman, serta menyenangkan dan jauh dari tindakan bullying.
Bullying atau perundungan merupakan serangan oleh pelaku perundungan kepada korban perundungan, dimana dilakukan terus menerus dan kapan saja tanpa ada sebuah perlawanan dari korban perundungan. Perundungan berdampak tidak hanya pada korban dan pelaku saja tetapi juga orang yang melihatnya. Tindakan perundungan dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu perundungan fisik, perundungan verbal dan perundungan mental atau psikologis.
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Salah satu contoh bullying yaitu menjauhi atau mengucilkan teman di sekolah. Dengan melakukan hal ini teman yang kamu jauhi akan merasa sedih, tertekan, dan membuatnya merasa tidak nyaman bahkan minder.
Mengutip hasil ratas bullying Kementerian PPA menyebut ada enam kategori bullying, yaitu:
1. Kontak Fisik Langsung
Bullying secara fisik paling tampak dan mudah diidentifikasi. Contoh bullying fisik yaitu memukul, mendorong, menjambak, menendang, menampar, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi dan merusak serta menghancurkan barang-barang miliki anak yang tertindas, memeras, dan lain-lain.
2. Kontak Verbal Langsung
Bullying dalam bentuk verbal biasanya menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut. Contoh bullying verbal yaitu julukan nama, celaan, fitnah, sarkasme, merendahkan, mencela atau mengejek.