Mohon tunggu...
Satria Hadi Wijaya
Satria Hadi Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Sistem Informasi di UIN Jakarta

Seorang mahasiswa baru di prodi Sistem Informasi UIN Jakarta yang menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Literasi Digital di Kalangan Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam

11 Oktober 2024   08:12 Diperbarui: 11 Oktober 2024   08:13 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah mengubah hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Di era digital ini, literasi digital menjadi keterampilan yang sangat penting, terutama bagi mahasiswa perguruan tinggi, termasuk di lingkungan perguruan tinggi Islam. Literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan dasar menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi digital secara kritis dan bijaksana. Mahasiswa perguruan tinggi Islam harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran agama, sekaligus siap menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

Di perguruan tinggi Islam, literasi digital berperan penting dalam membuka akses yang lebih luas terhadap berbagai sumber pengetahuan keislaman. Banyak kitab klasik, tafsir Al-Qur'an, hadis, hingga ceramah-ceramah ulama kini tersedia secara daring. Aplikasi Al-Qur'an digital, situs web keagamaan, dan platform kajian Islam memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk belajar di mana pun dan kapan pun. Dengan adanya teknologi digital, mahasiswa dapat mengakses literatur keislaman dari para ulama di berbagai belahan dunia tanpa terhalang oleh jarak atau waktu.

Namun, kemampuan untuk mengakses informasi saja tidak cukup. Mahasiswa juga harus mampu memilah informasi yang mereka temukan di internet. Tidak semua konten keislaman yang tersebar di dunia maya memiliki otoritas atau validitas yang jelas. Di sinilah pentingnya literasi digital: mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan kritis untuk mengevaluasi sumber informasi dan memastikan bahwa apa yang mereka pelajari berasal dari referensi yang sahih dan dapat dipercaya. Misalnya, mahasiswa harus mampu membedakan antara tafsir-tafsir yang resmi dengan opini pribadi yang tidak berdasarkan pengetahuan yang mendalam.

Selain untuk keperluan akademis dan spiritual, literasi digital juga sangat penting dalam membantu mahasiswa perguruan tinggi Islam menghadapi tantangan global. Di era globalisasi, interaksi lintas budaya dan agama semakin intensif, dan teknologi digital memainkan peran besar dalam memfasilitasi komunikasi dan pertukaran informasi. Mahasiswa yang memiliki literasi digital yang baik akan mampu berpartisipasi dalam diskusi-diskusi internasional, baik dalam forum akademis maupun di media sosial, dengan menyuarakan perspektif Islam yang damai dan inklusif.

Lebih dari itu, mahasiswa juga dapat menggunakan literasi digital untuk berdakwah secara kreatif. Media sosial, blog, dan platform video telah menjadi alat yang ampuh bagi generasi muda untuk menyebarkan pesan-pesan keislaman. Dengan pemahaman yang baik tentang cara membuat konten digital yang menarik, mahasiswa perguruan tinggi Islam dapat berkontribusi dalam memperluas jangkauan dakwah Islam ke audiens global. Teknologi digital memungkinkan mereka untuk mengajak diskusi, menyebarkan konten edukatif, dan menepis misinformasi tentang Islam dengan cara yang lebih efektif dan efisien.

Meskipun literasi digital membawa banyak manfaat, penerapannya di kalangan mahasiswa perguruan tinggi Islam juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan dalam akses teknologi. Tidak semua perguruan tinggi Islam, terutama di daerah-daerah terpencil, memiliki infrastruktur digital yang memadai. Keterbatasan akses internet yang stabil serta kurangnya fasilitas teknologi modern dapat menghambat upaya peningkatan literasi digital di kalangan mahasiswa.

Selain itu, kesenjangan keterampilan digital juga menjadi masalah. Tidak semua mahasiswa maupun dosen memiliki keterampilan yang cukup dalam memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Oleh karena itu, perguruan tinggi Islam perlu memberikan pelatihan literasi digital yang komprehensif, baik untuk mahasiswa maupun staf pengajar, agar mereka dapat menggunakan teknologi sebagai alat yang efektif dalam proses belajar mengajar.

Di sisi lain, ada juga tantangan dalam menjaga etika dan adab Islami dalam penggunaan teknologi digital. Mahasiswa harus diajarkan untuk tidak hanya menggunakan teknologi secara efisien, tetapi juga secara etis. Misalnya, dalam berinteraksi di media sosial, mereka perlu memahami adab Islami dalam berkomunikasi, seperti menjaga tutur kata, menghindari penyebaran fitnah, dan tidak menyebarkan konten yang merugikan orang lain.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, perguruan tinggi Islam perlu mengambil langkah-langkah strategis dalam meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengintegrasikan pendidikan literasi digital ke dalam kurikulum, sehingga mahasiswa tidak hanya belajar tentang ilmu agama, tetapi juga bagaimana menggunakan teknologi digital untuk memperdalam pemahaman agama tersebut. Selain itu, penyediaan akses ke sumber daya digital yang kredibel, seperti perpustakaan digital, jurnal ilmiah online, dan database keislaman, juga menjadi langkah penting untuk mendukung literasi digital.

Perguruan tinggi juga dapat mengadakan pelatihan-pelatihan terkait teknologi digital, baik untuk mahasiswa maupun dosen. Pelatihan ini harus mencakup keterampilan teknis dasar, seperti cara menggunakan perangkat lunak dan aplikasi pembelajaran, hingga keterampilan lebih kompleks, seperti membuat konten digital dan menjaga keamanan data.

Meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa perguruan tinggi Islam bukan hanya soal mengajarkan cara menggunakan teknologi, tetapi juga soal membekali mahasiswa dengan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi digital secara bijaksana dan sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Literasi digital yang baik akan membuka pintu bagi mahasiswa untuk memperdalam pemahaman agama, berkontribusi dalam diskusi global, serta menyebarkan pesan-pesan Islam dengan cara yang lebih kreatif dan efektif. Di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, literasi digital menjadi salah satu kunci bagi mahasiswa perguruan tinggi Islam untuk tetap relevan dan mampu membawa nilai-nilai Islam ke dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun