Mohon tunggu...
Satria Zulfikar Rasyid
Satria Zulfikar Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang mahasiswa juara bertahan di kampus! Bertahan gak wisuda-wisuda.. mau wisuda malah didepak!! pindah lagi ke kampus lain.. Saat ini bekerja di Pers Kampus. Jabatan Pemred Justibelen 2015-2016 Forjust FH-Unram Blog pribadi: https://satriazr.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apakah Cinta Sejati Itu Ada?

2 Februari 2016   16:09 Diperbarui: 2 Februari 2016   17:04 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="diarypernikahan.com"][/caption]Cinta Sejati, mendengar kata ini pikiran tertuju pada muda-mudi yang terikat hubungan cinta, padahal cinta tidak hanya milik pemuda, cinta ini bisa dimiliki semua orang dan pada siapapun yang memang dicintainya. Berbicara tentang cinta sejati, banyak sekali kita temui pada curhatan, puisi, kata mutiara, lagu, cerpen maupun novel, namun yang membuat pertanyaan selama ini yang menghantui muda-mudi kita adalah apakah cinta sejati itu ada?, mereka yang bertanya namun mereka sendiri yang meyakini cinta sejati itu ada.

Hay, sahabat muda Kompasiana.com, perlu kita ketahui bahwa cinta sejati itu bukanlah ilmu pasti (eksak), cinta sejati bukan seperti matematika yang menyatakan 5+5=10, cinta itu adalah hal yang relatif (nisbi), karena pada dasarnya devinisi 'sejati' pada kata cinta sejati adalah abadi, tidak mendua, kekal, tulen, asli, murni, tidak lancung, tidak ada campurannya. Sehingga tidak bisa kita mengatakan memiliki cinta sejati, sedangkan disisi lain kita juga mencintai orangtua kita, saudara kita, Tuhan kita, teman kita, pacar kita, kamar kesayangan kita dan yang lainnya, jika seperti itu maka kontradiksi yang akan terbangun.

Sahabat muda Kompasiana.com pasti pernah menaruh rasa cinta 70% pada kekasihnya, menganggapnya adalah kekasih terbaik, namun ketika putus sahabat muda akan menjalin cinta dengan orang lain dengan rasa cinta 80%, begitu seterusnya dan dianggap cinta yang terbaik. Itu bukanlah cinta sejati, melainkan cinta yang sewajarnya.

Cinta sejati mengacu pada satu cinta dan sifatnya abadi, sedangkan manusia tidak bisa untuk seperti itu, karena manusia pasti mencintai subjek maupun objek di bumi ini yang lebih dari satu, karena cinta itu bebas, namun agar cita tidak terlampau bebas dan tanpa tanggungjawab maka disinilah perannya agama yang melakukan pembatasan dengan norma hukumnya (pernikahan).

Cinta sejati biasanya terangkai dalam kata-kata penulis puisi ataupun cerpen yang imajinasinya terus melaju dan menabrak realitas, sehingga menimbulkan sajian yang kontradiktif, untuk itu sahabat muda tidak perlu berpikir untuk mencari cinta sejati, karena cinta sejati itu tidak perah ada, tapi jangan berkecil hati, karena cinta sepenuh hati masih bisa sahabat muda dapatkan, yang tentunya sahabat muda jangan terjerumus perbuatan yang melanggar norma, hati-hati jika sahabat muda beranggapan cinta sejati itu ada sehingga menabrak norma kesusilaan, yang membuat sahabat muda justru merasakan kecewa dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun