Mohon tunggu...
Sartono Sajendro
Sartono Sajendro Mohon Tunggu... penikmat bahasa, sastra, budaya -

Coretan (tangan) dari (kaki) gunung\r\n-- satoras.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Sapardi

1 Juni 2016   21:14 Diperbarui: 1 Juni 2016   21:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari menepi.Ketika udara memadat tiba-tiba. 

"Siapa mengajarmu menatapku begitu?" (SDD)

 #

Sapardi,

Engkau lelaki tua, aku juga.

Aku sedikit lebih muda, tentu saja. Beberapa tahun atau beberapa puluh tahun. Tapi apalah arti usia jika setiap saat kita dihadapkan pada hal yang sama: bau kembang di atas pemakaman.  

“Hey...tunda dulu ocehan tentang kembang dan makam, anak muda yang beranjak tua. Bukankah sekarang Juni?” Tanyamu. Retoris.  

Yah, ini bulanmu. Juni barangkali bulanmu. Setidaknya bagi segelintir orang yang gemar membuka lembar-lembar kata yang kau tarik…ulur…lalu tarik lagi bak benang layang-layang di atas padang. Setidaknya bagi mereka yang senang mengulang–ulang tiga baris ketabahan: atas rindu yang dirahasiakan, yang sebenarnya adalah kerinduan mereka sendiri.

##

Di bangku sebuah trotoar, engkau kenang seorang gadis kecil yang diseberangkan gerimis. Gadis yang sekarang telah tumbuh dan berdandan manis. 

Masihkah ‘kau ingat? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun