Mohon tunggu...
Satkumoro Shendy
Satkumoro Shendy Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek dan Penulis

Berprofesi sebagai Arsitek, menyukai kajian-kajian filsafat Islam dan pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Evolusi Desain Toilet Pasca Pandemi

26 April 2020   18:45 Diperbarui: 26 April 2020   18:36 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya teringat masa kecil saya ketika berkunjung ke rumah kakek atau kerabat di kampung di Jawa Tengah, saya membandingkan letak kamar mandi yang berada diluar bangunan utama dan jauh dibelakang bersebelahan dengan sumur kerek dan pohon-pohon rindang dengan posisi seperti itu kebanyakan kondisi kamar mandi menjadi lembab, seram, kurang terawat atau cenderung kotor karena seolah bukan menjadi bagian dari rumah utama atau dalam arti lain hanya sebagai pelengkap. Disamping itu ada beberapa kendi disiapkan di depan rumah dan dekat sumur yang berfungsi sebagai tempat cuci tangan atau tempat wudhu.

Ketika teknologi pompa air dan pipa mulai banyak dipakai maka letak toilet mulai disandingkan dengan bangunan utama, untuk menuju toilet tidak perlu kehujanan karena toilet sudah dilengkapi koridor dengan penutup atap dan letaknya. 

Sumur masih dengan sistem terbuka namun sudah dilengkapi dengan pompa air, terkadang agar tidak berbahaya maka sumur tersebut ditutup dengan papan kayu atau plat besi. Saya pernah merasakan rumah seperti ini saat keluarga kami tinggal di perumahan Pabrik Gula di Jawa Timur yang kebanyakan rumahnya peninggalan masa kolonial Belanda.

Pariwisata berkembang pesat, bisnis hotel menjamur dimana-mana, dari yang hanya menawarkan fungsi sebagai tempat singgah sampai pada yang menawarkan konsep suasana design yang super nyaman. Karena modul dari gedung hotel itu tipikal untuk efisiensi kontruksi maka toilet diletakkan didalam kamar, 

hal ini menginspirasi sebagian rumah untuk mengaplikasikan design toilet yang diletakan di kamar utama, sedangkan untuk sharing toilet berada di dalam bangunan utama diletakan dekat dengan kamar anak atau kamar tamu. Bahkan untuk rumah mewah mereka membangun walk in closet untuk mendekatkan lemari pakaian dan meja rias dekat dengan toilet.

Kombinasi terakhir belum berubah kebanyakan hanya di permanis dan ditambah kenyamanannya seperti closet yang semakin baik, shower air panas dan dingin, area kering dsb. Lalu datang yang kita sebut Pandemi Corona atau Covid 19, pola kebersihan masyarakat menjadi berubah sangat masif. 

Orang mau masuk rumah harus cuci tangan terlebih dahulu, kemudian wajib ganti pakaian dan mandi, ini tentunya sangat merepotkan karena kebanyakan letak toilet rumah jaman sekarang berada di tengah ruangan atau di dalam kamar. Untuk itu saya memprediksi posisi toilet akan berubah lagi setelah sekian puluh tahun untuk menyikapi wabah covid ini.

Design toilet akan diletakkan di depan bangunan setara dengan teras, ini akan memudahkan orang dari luar untuk bersih-bersih diri. Untuk itu toilet dilengkapi tempat cuci tangan dan kaki seperti design tempat wudhu, tempat mesin cuci dan akses menuju area lemari pakaian dan rak sepatu. 

Dengan design seperti ini penghuni rumah yang baru datang dari luar dapat membersihkan diri dengan total sebelum masuk ruangan. Tamu yang datang dari luar juga dapat mencuci tangan dan kaki dengan nyaman. Namun dengan letak toilet dan servis menjadi maju ke depan maka keindahan fasad sedikit terkena imbasnya dan tugas para arsitek untuk menemukan formula layout dan fasad yang humanis agar menjadi harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun