Mohon tunggu...
Suprihatin
Suprihatin Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar yang sedang belajar menulis menuju sukses

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka

27 Oktober 2019   20:27 Diperbarui: 27 Oktober 2019   20:42 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tega
Kau pergi dengan dia
Tinggalkan aku sendiri saja
Berlumur luka

Tak cukupkah cintaku
Hingga kau palingkan hatimu?
Seolah tak bersalah
Kau melenggang indah

Karena mu
Malamku sendu
Kelabu
Rasanya tak tentu

Tak ada lagi pelukan hangat
Walau rindu teramat sangat
Tak ada lagi candaan mesra
Walau gejolak cinta masih membara

Mungkin aku tertawa
Tersenyum seolah baik saja
Tapi itu hanya metafora
Luka ku tersimpan rapi dalam dada

Terimakasih telah singgah
Memberi warna indah
Pengobat hati gundah
Walau akhirnya berpisah

Kau dengannya
Aku?
Dengan rindu yang tak kunjung bertemu obatnya

SA
PDN 271019
20:04

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun