Mohon tunggu...
Satria Gumilang
Satria Gumilang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi UPV "Veteran" Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Komunikasi Kelompok dalam Komunitas Penggemar NCT di Twitter

11 Desember 2023   23:10 Diperbarui: 12 Desember 2023   01:14 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap negara memiliki keunikan budaya tersendiri, dan perkembangan teknologi komunikasi telah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam akses informasi dari berbagai negara di seluruh dunia (Nurinda, 2018). Korea Selatan, sebagai contoh, terkenal dengan budaya K-pop yang populer dan kemajuan teknologi komunikasinya yang pesat.

Budaya pop di Korea Selatan, yang dikenal sebagai K-Pop, telah menjadi fenomena yang sangat menarik perhatian masyarakat. K-Pop memiliki gaya musik yang unik yang memberikan hiburan kepada penggemarnya. Dengan kemajuan teknologi komunikasi yang pesat, K-Pop dapat dengan lebih mudah memperluas pengaruhnya ke tingkat internasional melalui pemanfaatan media sosial. Di Korea Selatan, Twitter telah menjadi salah satu platform komunikasi yang banyak digunakan, terutama oleh boyband dan girlband serta idola K-Pop, untuk berinteraksi dengan penggemar mereka.

Menurut Burgoon dan Ruffner, komunikasi kelompok adalah komunikasi tatap muka dari tiga atau lebih individu untuk mencapai tujuan seperti berbagi informasi ataupun pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Mulyana, komunikasi kelompok diartikan sebagai sekelompok orang dengan tujuan yang sama yang saling berinteraksi dan mengenal satu sama lain serta memandang bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok tersebut.

Pola komunikasi yang terjadi dalam kelompok juga tak kalah menarik untuk dilihatblebih dalam. Pola komunikasi dapat diartikan sebagai bentuk suatu hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan sehingga makna
dapat tersampaikan dengan baik. Menurut DeVito, pola komunikasi terbagi menjadi beberapa model yaitu pola komunikasi roda, pola komunikasi bintang, pola komunikasi Y, pola komunikasi rantai, dan pola komunikasi lingkaran.

Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat dan cepat telah membuat budaya K-pop menyebar hampir ke seluruh dunia dengan memanfaatkan adanya sosial media. Banyaknya pengguna sosial media sosial Twitter di Korea Selatan telah dimanfaatkan oleh banyak Boyband dan Girlband untuk mempromosikan karya-karya mereka lewat Twitter. Salah satu Boyband yang memanfaatkan Twitter untuk media promosinya adalah NCT (Neo Culture Technology). NCT merupakan salah satu boyband Korea Selatan yang menggunakan media sosial Twitter dengan akun @NCTsmtown, @NCTsmtown_DREAM, dan @WayV_official sebagai media komunikasi dengan penggemarnya.


Konsep NCT sebagai boyband cukup unik dengan anggota tak terbatas, membuat sulit bagi penggemar maupun non-penggemar untuk menebak jumlah anggota mereka di masa depan. Dengan 23 anggota, NCT menjadi salah satu boyband terbesar, seperti Taeil, Johnny, Taeyong, Yuta, Kun, Doyoung, Ten, Jaehyun, Winwin, Jungwoo, Lucas, Mark, Hendery, Xiajun, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, Jisung, Shotaro, dan Sungchan. Penggemar berinteraksi melalui fan account di media sosial, yang secara khusus membahas dan mendukung idola mereka. Penggemar K-Pop juga berkomunikasi melalui akun auto base di Twitter, yang memfasilitasi publikasi pesan tanpa mengungkap identitas asli. Sebagai contoh, akun auto base NCT @ncitybase_ memiliki 234.000 followers. Media sosial memberikan keunggulan dalam keterhubungan dan akses, memungkinkan kelompok penggemar berbagi informasi. Denis McQuail menyebut media sosial memiliki keunggulan dalam keterhubungan, baik sebagai pengirim maupun penerima pesan.


Kepopuleran NCT berdampak pada pertumbuhan fan account di Twitter sebagai sarana komunikasi penggemar K-Pop. Komunikasi di media sosial bersifat tidak langsung, membutuhkan alat komunikasi sebagai media agar pesan dapat tersampaikan. Meskipun terdapat keterbatasan dalam komunikasi di Twitter, fenomena ini dapat memicu konflik atau kesalahpahaman di antara penggemar NCT. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola komunikasi yang terbentuk dalam kelompok penggemar NCT di media sosial Twitter. Fenomena di atas dapat dipelajari melalui pola komunikasi kelompok. Menurut DeVito, pola komunikasi terbagi menjadi lima model pola komunikasi, yaitu pola

komunikasi roda, pola komunikasi bintang, pola komunikasi Y, pola komunikasi rantai, dan pola komunikasi lingkaran (Indrajaya, 2017). Ada 2 pola komunikasi yang terbentuk dari akun base @ncitybase_ yaitu merupakan interaksi antara admin dengan
followers dan interaksi antara para followers. Pola komunikasi roda terbentuk karena interaksi antara admin dan followers membuat informasi mengarah ke posisi admin yang berada di tengah karena berhubungan langsung dengan semua followers melalui fitur open follow back. Sedangkan pola komunikasi bintang terbentuk dari interaksi antara satu followers dengan followers lainnya. Para followers berinteraksi dalam base dengan dibantu fitur space dan melakukan reply terhadap pesan yang dikirim.

Budaya pop Korea Selatan, khususnya K-Pop, telah menjadi fenomena global berkat teknologi komunikasi dan media sosial seperti Twitter. Boyband dan girlband terkenal, termasuk NCT, menggunakan platform ini untuk berkomunikasi dengan penggemar, memfasilitasi penyebaran budaya K-Pop secara luas. Dalam konteks komunikasi kelompok penggemar NCT di Twitter, penelitian menyoroti dua pola komunikasi menarik: pola roda melibatkan interaksi antara admin dan pengikut, sedangkan pola bintang terjadi antar pengikut dalam grup. Meskipun media sosial memberikan keunggulan keterhubungan, komunikasi tidak langsung dapat menimbulkan konflik. Oleh karena itu, pemahaman pola komunikasi dalam kelompok penggemar menjadi penting untuk mengatasi potensi masalah komunikasi. Keseluruhan, fenomena budaya K-Pop dan interaksi kelompok penggemar di media sosial mencerminkan dampak positif teknologi komunikasi dalam mengatasi jarak geografis dan memperkuat hubungan antara artis dan penggemar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun