Mohon tunggu...
SATELIT AKTIF
SATELIT AKTIF Mohon Tunggu... Jurnalis - PENGAMAT

Mengamati, mengamalkan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

"To Ganjel To", Perintah Sang Majikan, Perlunya Kepedulian Ditingkatkan

30 Agustus 2023   20:53 Diperbarui: 30 Agustus 2023   21:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

To Ganjel To, Perintah Sang Majikan, Perlunya Kepedulian Ditingkatkan. 

Pegawai rumah tangga, atau pegawai kebun serta pembantu lainya erat hubungannya dengan penyedia berbagai kebutuhan sesuai dengan keinginan majikan pada umumnya, banyaknya pegawai pada bidang tersebut menjadikan suatu hal yang sangat familiar bagi semua pembaca. 

Namun demikian pentingnya perhatian yang harus diberikan yang kaitanya erat dengan kesejahteraan pegawai tersebut harus menjadi prioritas, dikarenakan pekerjaannya yang kerap melayani dengan sepenuh hati pada banyak bidang yang tidak sempat dikerjakan oleh sang majikan, bahkan sampai tidak bisa sama sekali untuk dikerjakan oleh sang majikan. 

"To Ganjel To" entah darimana dan kapan bahasa itu muncul kepermukaan hingga jadi trending topik dan buah bibir hingga tuai banyak komentar dan memenuhi beranda layar kaca dashboard gadget pembaca sekalian akhir - akhir ini, meskipun tidak ada kaitannya dengan bahasan kita akhir - akhir ini tapi yang jelas bahasa itu sarat akan perintah, hingga banyak yang mengidentikan dengan perintah seorang majikan pada pelayannya. 

"To Ganjel To" bisa jadi berdampak kurang baik bagi para majikan yang kurang perhatiannya terkait kesejahteraan pegawainya dimana ini bisa menjadi sindiran, atau bahan pembicaraan dan bahasan dikalangan pegawai yang merasa terdzholimi dengan perilaku yang kerap semena - mena sebagai bahan curhatan. 

Meskipun cenderung dengan kemasan sederhana namun bahasan "To Ganjel To" seolah menjadi arti tersendiri juga bagi banyak kalangan lainya, mulai dari nada bahasa meminta pertolongan, sindiran, atau bahkan perintah ya sangat kompleks dan multi tafsir, tapi dibalik segala suatu hal yang trending ini didalamnya terdapat banyak aktor, mulai dari dalang, sampai tim sukses yang memunculkan istilah ini pasti ada, karena sifat bahasanya yang mudah terngiang - hiang di benak banyak orang. 

"To Ganjel To", merupakan bahasa yang berasal dari bahasa Jawa dimana memiliki arti to nama seseorang dan ganjel sama artinya dengan bahasa Indonesia pada umumnya, bahasa atau istilah to ganjel to ini sangat made in indonesia, terlepas dari bahasa Inggris ataupun arab, bahasa ini sangat familiar bagi masyarakat indonesia, karena menggunakan bahasa Jawa, bahasa yang digunakan oleh populasi terbesar secara jumlah yang menduduki Indonesia, itu bukan suatu kesombongan tetapi merupakan kebanggaan dan kearifan dari sekian banyak yang ada, salah satunya. 

Sampai saat ini penulis sudah bingung mau nulis apalagi, barangkali ada pendapat silahkan isi komentar dibawah ini, soalnya tak terasa dari bahasan to ganjel to saja sudah diangka 389 kata pada tulisan ini sungguh suatu hal yang spektakuler bagi penulis yang sudah berusaha menyediakan bacaan yang familiar bagi sodara - sodaraku selaku pembaca sekalian. 

Sampai dimana tadi, oh ia kembali ke topik "To Ganjel To" bisa saja seseorang yang meminta bantuan kepada kondektur suatu mobil dengan muatan tertentu dengan kondisi jalan tanjakan dan kondisi mobil mengalami sedikit kendala dalam berjalan, membuat si kondektur harus turun dan mengambil baru atau balok kayu agar supaya kendaraannya tidak mundur menghadapi keadaan yang sedemikian itu, seperti apa yang dibayangkan bersama manakala membaca tulisan ini. 

Ya meskipun cenderung kesana kemari dalam tulisan pengartian bahasa yang multitafsir ini mudah - mudahan asas manfaat selalu ada hingga dapat menjadi suatu yang berguna, demikian bahasan kita pada kesempatan bali ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun