Mohon tunggu...
SATELIT AKTIF
SATELIT AKTIF Mohon Tunggu... Jurnalis - PENGAMAT

Mengamati, mengamalkan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ojo Dibandingke, Akankah Ageisme Lenyap, Paska Memperingati Hari Kemerdekaan Ke 78 Tahun

13 Agustus 2023   15:38 Diperbarui: 13 Agustus 2023   15:54 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Pribadi, Ojo Dibandingke, Akankah Ageisme Lenyap, Paska Memperingati Hari Kemerdekaan Ke 78 Tahun

Ojo Dibandingke, Akankah Ageisme Lenyap, Paska Memperingati Hari Kemerdekaan Ke 78 Tahun

Ageisme sebagai suatu sistem diskriminasi terhadap usia kerap dilakukan orang dengan berbagai umur, anak melakukan ageisme terhadap orang tua apabila keinginannya tidak terpenuhi, orang dewasa cenderung melakukan ageisme terhadap anak apabila susah diatur, orang dewasa juga kerap melakukan ageisme terhadap orang tua karena sering merepotkan dalam suatu pekerjaan, begitupun orang tua kerap melakukan ageisme terhadap orang dewasa dan anak - anak karena sering ceroboh dalam mengambil sikap, ini sebetulnya adalah suatu konsep yang terpelihara dan sudah biasa bagi sebagian orang, meskipun di anggap hal yang tak wajar bagi sebagian orang lainya disesuaikan dengan pola pendidikan dan lingkungan sosial yang membentuk orang dalam siklus seperti itu.

Ageisme sebagai warisan kolonial dalam menjalankan hegemoni atau pengaruhnya terhadap pribumi kini justru malah banyak ditiru, lantas akankah ageisme lenyap, paska memperingati hari kemerdekaan ke 78 tahun republik kita, karena sesuai pembukaan teks undang - undang dasar seribu sembilan ratus empat puluh lima, tertera dengan jelas bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak dari segala bangsa, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, nah sistem ageisme sebagai warisan kolonial mudah - mudahan bisa lenyap paska perayaan hari kemerdekaan mendatang, minimal bagi penulis pribadi juga pembaca sekalian.

Ageisme sebagai suatu konsep adalah cara pandang terhadap usia atau diskriminasi terhadap usia seseorang yang dilakukan oleh orang lainya pada kompetensi tertentu yang dikuasai oleh se - a, hingga si a melakukan ageisme terhadap si b dikarenakan ketidak kompetenanya dalam hal itu karena keterbatasan usia yang sesuai dengan lingkungan sosial yang ada.

Cenderung menghakimi, mendiskriminasi dan memprioritaskan suatu objek dengan objek lain yang tidak sesuai kapasitasnya ini cenderung lahirkan rasa dendam yang berkepanjangan pada korban dari tindak ageisme, peringatan HUT RI ke - 78 tahun, mudah - mudahan bisa mengingatkan kita akan pentingnya menghilangkan penjajahan diatas dunia, terutama penjajahan dalam bentuk ageisme yang merupakan penjajahan mental, penjajahan pikiran serta penjajahan fisik ketika berbicara konteks diskriminasi usia secara luas.

Sejatinya seseorang sangat menyukai ucapan terimakasih pada dirinya, ucapan mohon maaf pada dirinya, apresiasi pada dirinya serta dukungan untuk dirinya, serta senang dimintai tanggapan, senang diberi hadiah juga akan berbuat baik apabila diperlakukan dengan baik, tapi berbeda jauh manakala seseorang menerima ageisme dalam perjalanan hidupnya, ini sangat berbahaya bagi psikologisnya, pembunuhan potensinya, pembunuhan karakternya akan berlangsung dan akan berdampak lahirnya sifat dendam yang berdampak efek domino pada si pelontar ageisme disuatu waktu, ibarat bom waktu itu adalah suatu hal buruk yang akan berdampak fatal.

Namun demikian ageisme kini secara konsep banyak mempengaruhi keberlangsungan banyak orang, dimana iklim yang dihasilkan ialah kurangnya rasa percaya terhadap seseorang, tidak percaya diri, banyak berbicara tanpa berbuat, selalu mempunyai anggapan buruk pada orang lain, selalu merasa lebih bisa dibidang apapun ketimbang orang lain, hingga membuat pelakunya terasing dari lingkungan sosial karena sikap yang salah kaprah itu.

Pentingnya edukasi tentang dampak ageisme harus diperhatikan sebagai upaya langkah pencegahan terjadinya hal buruk dari diskriminasi terhadap usia.

Demikian semoga bermanfaat, semoga senantiasa eksis dalam menjalankan aktivitas keseharianya, salam sejahtera bagi kita semua.

Terimakasih sudah menyimak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun