Blue Film Implikasinya Terhadap Perselingkuhan, Bahaya Narasi Bila Teraktualisasi.
Blue Film atau film porno atau video sex apapun istilah penyebutanya kerap kali menghadirkan narasi sensitif yang tidak sesuai dengan norma dan kesusilaan, disamping menayangkan tayangan fulgar tentang hubungan intim para artisnya, namun demikian akibat daripada konsumsi tontonan blue film secara berkala dapat berdampak fatal tak ayal diantaranya sampai berpotensi melakukan tindakan amoral bahkan kriminal.
Narasinya yang kerap bertolak belakang dengan budaya bangsa kita kerap membuat orang yang menontonya penasaran, dan dari situ kemudian ketagihan mengkonsumsi blue film sebagai tontonan yang disukainya.
Belum ada solusi terkait pemusnahan blue film baik skala nasional ataupun internasional yang ampuh, diakibatkan percepatan teknologi informasi yang cenderung susah dibendung oleh beberapa pihak yang berwenang.
Melihat dari motivnya blue film ini diciptakan atau dibuat sebenarnya untuk memotivasi negara luar yang kekurangan jumlah penduduk, bukan kita yang secara kependudukan sangat banyak dan terus bertambah.
Kondisi konsumsi blue film picu penyimpangan seksualitas pada rangsang atau cara kerja otak, disebabkan zat dopamine, jika keseringan akan picu adanya perselingkuhan yang terus menerus, bahkan bisa lebih berbahaya lagi manakala dilakukan terus.
Demikian semoga bermanfaat, salam sejahtera bagi kita semua, semoga senantiasa eksis dalam menjalankan aktivitas keseharianya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H