Mohon tunggu...
SATELIT AKTIF
SATELIT AKTIF Mohon Tunggu... Jurnalis - PENGAMAT

Mengamati, mengamalkan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Konsumsi Air Galon, Praktis Habis Tinggal Isi Ulang

31 Juli 2023   17:49 Diperbarui: 31 Juli 2023   17:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar milik pribadi, Fenomena Konsumsi Air Galon, Praktis Habis Tinggal Isi Ulang

Fenomena Konsumsi Air Galon, Praktis Habis Tinggal Isi Ulang.

Budaya dalam konsumsi praktis dan efisien sangat menunjang iklim masyarakat perkotaan, yang notabene sibuk dalam pekerjaan.

Konsumsi air galon misalnya kerap menjadi pilihan warga perkotaan, dalam mengkonsumsi air bersih, daripada memasak dan membutuhkan waktu dalam proses pemasakannya.

Baca juga: Air Putih

Keadaan yang menuntut masyarakat perkotaan yang dituntut pagi berangkat kerja, sore bahkan sampai malam baru pulang, menjadikan sebagian besar sangat ketergangungan terhadap suatu yang instan termasuk kebutuhan pokok seperti makan dan minum.

Air galon dan penggunaanya sekarang juga merambah kepedesaan dimana dirasa praktis dan harga terjangkau ekonomis, air galon juga tersedia dibanyak toko untuk diperoleh.

Berbagai merek menawarkan air galon dan pengiklanannya juga masif dengan menawarkan kelebihan produk air galon yang di iklankan.

Penggunaan air galon dalam proses konsumsi merupakan cara yang efektif dalam meminimalisir penggunaan botol plastik secara berlebih, dan secara otomatis berdampak pada penggunaan sampah plastik.

Hingga air galon dapat dibilang ramah lingkungan karena prosesnya isi ulang, serta secara pemanfaatan lebih efisien, awet dan terbilang praktis.

Industri air galon dirasa sudah menjawab persoalan bagi sebagian besar pihak, dan dampaknya dirasa cukup baik bagi beberapa kalangan.

Air galon berisi air mineral yang dibutuhkan tubuh serta secara kesehatan beberapa diantaranya bahkan hampir menyeluruh sudah teruji secara klinis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun