Mohon tunggu...
SATELIT AKTIF
SATELIT AKTIF Mohon Tunggu... Jurnalis - PENGAMAT

Mengamati, mengamalkan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Musyawarah untuk Mufakat, Budaya Cerminan Bangsa yang Besar

26 Juli 2023   15:02 Diperbarui: 26 Juli 2023   15:06 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Pribadi

Musyawarah Untuk Mufakat, Budaya Cerminan Bangsa yang Besar.

Musyawarah untuk mufakat ialah cerminan nyata yang merawat peradaban bangsa yang besar dari setiap masanya, budaya musyawarah untuk mufakat sudah berlangsung cukup lama dan sampai sekarang di kita, dari mulai lingkup RT sampai dengan pusat, musyawarah mufakat dilakukan dengan berbagai macam sistemnya disesuaikan dengan regulasi dan kebutuhan yang ada dan dinamis.

Sebagai contoh demokrasi dan hajat pemilihan umum ialah manifestasi musyawarah dalam mencapai mufakat dari mulai lingkup daerah, provinsi sampai cakupan negara melakukan cara ini dengan disesuaikan berdasarkan kebutuhan, dengan berbagai penamaan, semisal pemilihan umum, ialah proses pengambilan suara secara langsung dengan prinsipnya, baik dalam menentukan perwakilan legislatif bahkan eksekutif, dengan lembaga penyelenggara resmi yang diakui sebagai penyelenggara, dan melibatkan masyarakat secara keseluruhan dengan syarat tertentu.

Proses musyawarah untuk mufakat menjadi instrumen yang paling menentukan arah pembangunan kedepan, dan dipercaya efektif berdasar beberapa survei dalam menentukan keputusan suatu putusan.

Dalam perjalanannya musyawarah ialah pengambilan pilihan terbaik yang apabila dimufakatkan sudah final lahirnya ketetapan.

Dalam prosesnya terciptanya ketertiban bermasyarakat ialah buah dari musyawarah, meskipun di kita masih banyak yang harus dibenahi, dibera 4.0 revolusi industri banyaknya isu hoax, syara dan ujaran kebencian masih jadi persoalan yang harus dikawal secara bersama khususnya dalam membangun kesadaran secara bersama, akan menghormati keputusan yang final dan mengikat, sebagai suatu capaian.

Apalagi mengingat kita sebagai suatu bangsa yang besar taat dan patuh kita pada aturan adalah bentuk kedewasaan kita dalam menerima keputusan hasil daripada musyawarah yang beragam, sebagai wujud konsekuensi sikap dewasa berbangsa dan bernegara.

Demikian semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun