Mohon tunggu...
Singgih Swasono
Singgih Swasono Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya usaha di bidang Kuliner, dan pendiri sanggar Seni Kriya 3D Banyumas 'SEKAR'. 08562616989 - 089673740109 satejamur@yahoo.com - indrisekar@gmail.com https://twitter.com/aaltaer7

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merengkuh Mendekap

29 Agustus 2011   10:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membasuh diri di temaram kabut pagi kubersujud menanti datangnya Nur Illahi, bayang lubuk hati tertanam dua kuncup bunga melati putih, dibilik hati menanti sang fajar merekah. titik-titik embun membasah putik hati memantul kejernihan kata suci terpatri dalam dzikirulloh. semilir sang sejuk bayang semburat sang fajar mengiring kupu putih mengepak sayap mengitari melati putih semerbak mewangi dalam kesunyian bayangmu selalu dihatiku.

.

.

Sang bayang dua kuncup bunga melati putih suci menanti, dalam tempaan alam semesta Ibu Pertiwi kubersimpuh. Saat ini, kuhanya bisa menatap menggapai, bungaku mekarlah dalam kesucian putihmu pancarkanlah semerbak wangi bunga melatiku dalam pangkuan Bundamu, kuselalu bersimpuh ditemaram kabut pagi menanti fajar-Nya, kuakan berlayar membawa cahayaNya rengkuh mendekapmu.

.

Purwokerto, 28 August 2011

.

Sumber Gambar disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun