Membasuh diri di temaram kabut pagi kubersujud menanti datangnya Nur Illahi, bayang lubuk hati tertanam dua kuncup bunga melati putih, dibilik hati menanti sang fajar merekah. titik-titik embun membasah putik hati memantul kejernihan kata suci terpatri dalam dzikirulloh. semilir sang sejuk bayang semburat sang fajar mengiring kupu putih mengepak sayap mengitari melati putih semerbak mewangi dalam kesunyian bayangmu selalu dihatiku.
.
.
Sang bayang dua kuncup bunga melati putih suci menanti, dalam tempaan alam semesta Ibu Pertiwi kubersimpuh. Saat ini, kuhanya bisa menatap menggapai, bungaku mekarlah dalam kesucian putihmu pancarkanlah semerbak wangi bunga melatiku dalam pangkuan Bundamu, kuselalu bersimpuh ditemaram kabut pagi menanti fajar-Nya, kuakan berlayar membawa cahayaNya rengkuh mendekapmu.
.
Purwokerto, 28 August 2011
.
Sumber Gambar disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H