Mohon tunggu...
Singgih Swasono
Singgih Swasono Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya usaha di bidang Kuliner, dan pendiri sanggar Seni Kriya 3D Banyumas 'SEKAR'. 08562616989 - 089673740109 satejamur@yahoo.com - indrisekar@gmail.com https://twitter.com/aaltaer7

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hobi Iseng? Makan Korban

2 Agustus 2011   08:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi siang, jam 09.00 wib pagi aku jalan-jalan silahturahmi ke tempat mbah desa Kejawar lewat pinggir kota, mumpung warung buka sore. Jalan-jalan dikotaku disetiap perempatan ada alat pengatur lalu lintas alias bangjo. Untuk sampai kerumah Mbah, aku harus melewati ada tiga lampu bagjo. (Purwokerto, 02 Agustus 2011)

Masuk ke bangjo pertama pas lampu menyala merah aku berhenti, karena agak pelan jadi posisi saya agak belakang didepanku ada 7 motor, aku iseng perhatikan ada 3 pengendara motor yang berhenti sambil memegang hp, alias membaca pesan yang satu menerima telpon. setelah lampu menyala hijau motor itu tidak bergerak otomatis pengendara yang dibelakangnya bunyikan klason…tiiin-tiiin supaya motor itu jalan, nah baru mereka bergerak sesaat aktifitas mereka terhenti, jalanpun pelan-pelan alias santai.

Aku ikuti sambil jalan agak pelan, dibelakangnya. ternyata setelah melewati perempatan dua pengendara ini melanjutkan aktifitasnya lagi yang satu pengendara sambil membaca sms, dan yang satunya didepanku persis lebih hebat lagi sambil nulis pesan, tangan kiri aku lihat pegang hp sambil jari-jarinya pencet hp, hebat yaa… sambil naik motor bisa sms-an.

Karena jalan agak pelan saat masuk bangjo ke dua pas lampu nyala merah, dan dua pengendarapun berhenti posisi didepanku, begitu juga pengendara yang lain. Si dua pengendara ini malah semakin memlototi hp. Pikirnya nanti kalau hijau kendaraan yang dibelakangnya kasih tanda klakson supaya jalan. Nah benar kejadian terulang lagi saat lampu hijau, mata tetap mlototi hp. Otomatis pengendara lain bunyikan klakson termasuk aku tiiiin-tiiiin-tiiin, baru dibergerak jalan. Walah….setelah lewat perempatan kedua ini masih berlanjut sms-an. ini mungkin sudah jadi hobi nih, sms-an sambil berkendaraan.

Nah saat masuk bangjo ke tiga hobi isengku kumat, karena sistem alat bangjo perempatan ini bergantian setiap perempatan, pada saat arah dari arah kanan jalan/hijau, ada jeda. Aku bunyikan klakson, tiiiin…tiinn. Apa yang terjadi dua motor yang lagi pegang hp langsung berhenti aktifitas dan jalan, tanpa melihat/memperhatikan lampu masih merah atau kendaraan dari arah lain jalan, untung saat itu sepi.

Pengendara disamping kanan kiriku saling melihat ? aku senjum-senjum saja wong lucu? Dan saat bersamaan aku lihat ada pak polisi keluar dari posnya. perempatan itu dijaga polisi, langsung polisi ini riiittt..... si pengendara masih tidak sadar. Setelah lewat perempatan masih asyik mainin hp. aku lihat polisi ambil motor dikejar. Saat polisi mengejar pas lampu menyala hijau, jarak mungkin seratus meteran pengendara ini sedang diperiksa oleh polisi. Aku terkesiap walah hobi iseng makan korban nih, jelas ini salahku.

Aku jalan searah dan berhenti didepannya dan aku temui si dua pengendara juga sama pak polisi, aku terus terang minta maaf tadi yang membunyikan klakson itu aku. Dan aku bilang hanya hobi suka iseng, sayapun minta ke pak polisi supaya jangan ditilang, tapi bilangnya pak polisi mereka sebenarnya mau disamperin sama pak polisi ditegur, tapi berhubung motor ini jalan dikiranya lari, jadi dikejar.

Oh…ternyata tadi pak polisi keluar dari posnya mau negur ini pengendara saat lampu merah, pantas sigap sekali. Setelah itu melanjutkan jalan ketempat Mbah, setelah pulang ini aku posting. Teringat ini aku yaa menyesal tapi lucu, ah lain tidak aku ulangi hobi. Si dua pengendara mengakui dengar ada suara klakson jadi jalan dan tidak memperhatikan lampu lalu lintas, mengakui salah dan aku sudah dimaafkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun