Origami? Bagi pecinta seni lipat melipat kertas Jepang tak asing lagi, berasal dari kata "ori" dan "kami", yakni gabungan dari kata "oru" bermakna 'melipat' dan "kami" berarti 'kertas'. Merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang modern.
Berawal dari dasar persegi atau biasa disebut square base merupakan teknik dasar lipatan untuk membuat sebuah origami. Penulis secara otodidak berimajinasi membuat berbagai bentuk seni tiga dimensi dengan bahan dasar dari kertas bekas brosur dengan cara dipotong-potong dibentuk segi empat sama sisi dengan berbagai ukuran, seperti ukuran 3 x 3 cm, 4 x 4 cm, 5 x 5 cm setiap potongan ditumpuk menjadi satu berisi kurang lebih 30 lembar lalu dilem, penulis sebut dengan satuan pak dan setiap potong isinya disesuaikan dengan tebal tipis bahan dasarnya.
Bahan kertas kreatifitas. Dok. Pribadi
Mungkin ada yang bertanya-tanya penulis kan hobinya olah kuliner? Benar, hobi ini cukup lama penulis geluti, tidak beda jauh dengan olah kuliner menyangkut tentang rasa dan keindahan penyajian. Pun demikian dari kertas bekas diolah lalu menjadi sesuatu yang indah bermanfaat bagi dunia pendidikan, murah meriah lagi mencerdaskan! Lanjuuut……
Aktivitas ini sudah penulis jalankan selama sembilan bulan berjalan dan mengedarkan seni kerajinan secara ‘bergerilya’ dari satu sekolah ke sekolah SD di wilayah Banyumas Raya bersama rekan penulis. Kami hadir ketika jam istirahat tiba dan di luar kelas atau sekolah SD sedang ada acara tertentu.
Seperti tadi pagi jelang siang di SD MI Ma’arif Teluk, Purwokerto Selatan, Pukul 09.00 WIB. Sedang ada acara latihan kesenian dan baris-berbaris. Kami hadir di dalam halamannya, langsung para siswa kelas satu dan dua yang sedang tidak ikut latihan merubung kami ada yang memegang, bertanya dan mengomentari dengan celotehan khas Banyumasannya. Melihat antusias merekalalu kami ajari cara melipat kertas berbentuk silinder dan mereka serius menyimak. Beberapa siswa tertarik lalu membeli bahannya dan berhasil, lihat ada ada lampion gantung sederhana sedang ditiup. Demikian pula di setiap sekolah yang kami datangi, kami tidak hanya menjajakan produk kerajinan pun ‘mengajar’ gratis baik ke siswa-siswa dan guru SD yang tertarik. Di MI ini rekan kami dapat undangan dari kepala sekolah Ibu Suminah, SPd, guna menularkan kreativitasnya pada para murid dan gurunya. Purwokerto, 20 September 2014.
Dari berinteraksi dengan guru-guru SD penulis mendapat masukkan, supaya membaginya menjadi tiga jenjang sesuai tingkat kesulitannya, yakni untuk kelas 1– 2: seperti melipat membuat bentuk silinder lalu membuat kon dan lipat silang satu, buat kreasi lampion sederhana, burung dan bentuk jamur. Jumlah bahan cukup 5 pak, alat bantu lem dan benang. Kelas 3 – 4: Lipat bentuk silinder, lipat silang dua, silang satu dan bentuk kon. Kreasi membuat mobil-mobilan, telp, burung dan lampion lanjut, bahan 10 pak alat bantu lem dan benang. Dan kelas 5 – 6: Lipat bentuk silinder, lipang silang dua, lipat variasi, lipat silang satu, bentuk kon dan setengan lingkaran. Kreasi buat kereta, mobil, tank, burung, lampion aneka variasi. Bahan 12 pak, alat bantu lem, gunting, cutter dan benang. Setiap jenjang kelas harus menguasai cara melipat membentuk silinder! Tentu ada yang cepat, rapi, berantakan dan lambat menguasainya, pun demikian para guru-gurunya sebab kelihatan mudah namun perlu kesabaran, ketelitian dan presisi bila tidak bentuk silinder tidak bisa disusun sesuai kreasinya bentuk diagram (mohon koreksi)
Tidak salah bila salah satu guru SD Negeri menyatakan pada penulis, “Kerajinan tangan ini yang paling edukatif melatih motorik halus dan membantu membentuk karakter kreatif inovatif mulai dari berbagai jenjang kelas,” katanya. Dan pada kesepatan lain penulis juga dapat masukkan pula, “Kerajinan 3D jenis ini belum ada di dunia maya dan sangat tepat guna melatih ketelitian, kesabaran, dan mengembangkan imajinasi positif anak,” ujarnya, maaf lupa nama dan sekolahnya.
Bila ingin mengetahui lebih lanjut tentang manfaat positifnya dan apa itu seni melipat kertas silahkan tanya Mbah Google dan saudara tertarik dan ingin mencobanya silahkan inbox/SMS penulis. Bersambung… tulisan berikutnya kreativitas berbagai kelas, upload diagram berikutnya dan ada cerita menarik di dalamnya, seperti apa? Tunggu saat penulis tidak capai jari-jarinya…salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H