Kuliner, sekilas pandang. Diambil dari bahasa Inggris culinary yang bermakna 'urusan masak memasak'. Sobat, urusan masak memasak bagi ku adalah seni. Seni meracik, mengolah, menyajikan dan menikmati yang melibatkan pula sensasi rasa indera mata, penciuman, di lidah dan di hati para penikmat kuliner. Seperti, pelaku atau penikmat seni lukis dan lainnya. Masing-masing ada pelaku, penikmatnya dan bahkan ada yang menangkap peluang itu jadi bisnis.
Sedang keunikkan kuliner suatu daerah, tidak terlepas dari kreatifitas, kultur budaya masyarakat dan geografinya. Maaf, aku tidak membahasnya lebih dalam, bukan ahlinya. Aku hanya pelaku dan penikmat kuliner, kali ini sobat aku ajak napak tilas ke kota Balikpapan, bersama Daihatsu jelajah kuliner unik Nusantara. Tulisan sebelumnya, disini.
Balikpapan, selintas pandang. Selama ini lebih dikenal sebagai kota minyak (Banua Patra) dan Bumi Manuntung dari pada kota pesisir. Bila melihat letak kotanya di pinggir pantai dengan bentang pantainya sekitar 45,6 Km dari kelurahan Kariangu sampai dengan kelurahan Teritip, tidaklah salah disebut juga kota Pesisir (ingin tahu lebih lanjut monggo tanya mbah google). Tepat kiranya, kreatifitas (kuliner masyarakatnya terkait erat dengan hasil laut, salah satunya menjadi ikon kuliner khas kota Balikpapan.
Penasaran sobat? Mari aku ajak mampir di salah satu rumah makan seafood favorit di jalan Marsma Iswayudi, Gunung Bakaran, letaknya tak jauh dari bandara Sepinggan, Balikpapan. Buka Pukul 10.00-22.00 WITA, tempatnya asri, pelayannya ramah-ramah. Tempat parkir luas, bila hari libur harus pesan tempat dulu via tepl. Masuk ke dalam hampir semua meja dan kursi penuh diisi tamu. Dan hampir semua tamu sibuk menyantap seafod lezat ini.
Langsung saja sobat tembak menu kepiting lada hitam, minuman kelapa muda! Â Lalu, tinggal pilih jenis kepiting, seperti kepiting jantan (super), betina, kepiting telor, kepiting soka dan kepiting rajungan.dengan pilihan varian bumbunya, saos lada hitam, asam manis, tiram dan tanco atau ingin kepiting goreng, rebus, soup, masak tim. Sobat, kepiting kaya akan kandungan nutrisi, protein, vitamin dan omega 3, baik bagi tubuh kita.
Selain itu di rumah makan ini juga menyediakan olahan seafood lain, seperti udang, cumi, kakap, dan lainya. Untuk sayur, sobat bisa memilih ca kangkung, ca sawi, ca tauge ikan asin dan lainnya. Monggo, pilih menu pendamping dan minuman sesuai selera.
Sambil menanti pesanan, mari sobat intip dapurnya melihat Chef beraksi. Tentu ijin terlebih dahulu ke pemilik/penanggungjawab rumah makannya. Saat masuk, aroma khas kepiting gurih dan sedap rempah menyergap indera penciuman, menggeletik saraf otak, perut langsung keroncongan! Chef dan pembantunya terlihat sibuk dan cekatan. Ada yang sedang mencuci kepiting, udang, cumi dan ikan lainnya. Ada pula yang sedang meracik bumbu, dan menggoreng, membakar berbagai menu pesanan, dan sebagainya. Dan di meja besar, ada yang sedang mengemas menu kepiting dibungkus dengan plastik bening dan ditutup rapat- rapat menggunakan kardus kecil buat oleh-olehkhas balikpapan.
Puas melihat aktifitas dapurnya. Mari sobat kembali ke ruang makan, perut ku sudah semakin memberontak! Di meja sudah tersaji kepiting besar (super) saos lada hitam cantik di atas piring lepek lebar, menggoda, jangan lupa cuci tangan! Menikmat kepiting paling nikmat pakai tangan.
Up...jangan langsung di sikat...eh santap! Coba amat-amati terlebih dahulu, kepiting super terbelah, merekah. Di guyur saos dengan irisan bawang bombay, terlihat setiap cangkangnya di penuhi bintik-bintik lada hitam yang di tumbuk kasar dan hijau daun sledri. Semerbak aroma khas kepiting dipadu aroma lada merebak dari kentalnya saos lada hitam dan harumnya bawang bombay, daun sledri dan rempah lainnya, menyergap indera penciuman. Amboi... sedaaap!
Mari-mari, terlebih dahulu icip-icip saosnya, resapi tastenya. Hm hmm....dominan manis gurih, tingkat kepedasan lada yang pas dipadu rasa, aroma khas bawang bombay, sledri dan rempah lainnya, pas..pas di lidah dan di hati. Lalu ambil penjepit, pecah cangkang capitnya, lihat tektur dagingnya. Lalu, icip-icip tanpa di cocol saos, daging berasa lembut, rasa alami di lidah, amboi...nikmaaat!
Cukup sobat, saatnya memadu daging kepiting dengan saos lada hitam, kunyah pelan, resapi rasanya. wuih... sensasi gurih, sedap, pedas terpadu rasa bawang bombay, sledri dan rempah lainnya menjadikan perpaduan yang begitu menggelitik saraf lidah dan di hati. Menggerakkan dua tangan dan jari-jari ku sibuk mengupas cangkang, mencocol daging kepiting ke saos kental lada hitam, terus dan terus... Keringat di kening bercucuran, baju basah keringat. Sruput... minum air kelapa muda, dalam sekejap amblas dalam perut. Sampai lupa dengan sajian ca kakungnya. Amboi...lezaaatnya! Acung dua jempol!.