Ternyata surat menyurat terbukti lebih ampuh mengatasi masalah bila berhubungan dengan pelayanan Publik dibandingan pengaduan langsung maupun melalui telp. Hal ini sudahsaya buktikan, saat meteran listrik pra bayar yang terpasang di rumah bermasalah.
.
[caption id="attachment_144301" align="aligncenter" width="280" caption="Meteran Listrik Prabayar. Dok. Pribadi"][/caption] .
Berawal dari penurunan daya listrik pada tanggal 25 Februari 2011 meteran listrik diganti dengan meteran pra bayar, tapi ternyata alat tersebut tidak berfungsi dengan benar, dan telah saya adukan hal tersebut berulang kali ke bagian Pengaduan PLN sampai saya bosan sendiri, dan tidak pernah ada tindak lanjut, maka saya pada tanggal 16 Oktober 2011, menulis surat sebagai berikut:
Kepada Yth. Pimpinan PLN
Di
Purwokerto
Hal : Penggantian Meter Prabayar, segera
Dengan hormat
Bersama dengan ini saya :
Nama: Singgih Swasono
No. Token: 011 015 32875
Alamat: Jl. Jend. Sudirman 172 Berkoh Purwokerto Selatan
Pertama, mengajukkan permintaan meteran listrik prabayar yang terpasang di tempat saya DIGANTI secepatnya dalam tempo satu minggu setelah surat ini masuk,dikarenakan TIDAK BERFUNGSI dengan benar dan telah MERUGIKAN saya berkali-kali dengan tiba-tiba mati tanpa bunyi PERINGATAN terlebih dahulu.
Kedua, Jaringan On Line prabayar sering mengalami GANGGUAN jaringan, dan selama memakai listrik prabayar, sudah empat kali mengalaminya dengan waktu berbeda BERSAMAAN dengan habisnya Pulsa Prabayar saya. Selama jaringan On Line BELUM berfungsi, selama itu pula listrik di rumah TIDAK berfungsi. Sungguh saya sebagai konsumen SANGAT dirugikan atas kerusakan/gangguan TEKNIS jaringan On Line prabayar PLN.
Dikarenakan gangguan-gangguan tersebut, telah merusak stok barang dagangan saya yang tersimpan di kulkas, magic jar (saya jualan makanan) dan bila ini sering terjadi akan merusak perabot elektronik saya, PLN mau menanggung ? sedangkan bila ada segel meter rusak PLN pelanggan dituntut, sekarang alat meter dipasang ditempat saya tidak fungsi, saya menuntut siapa?
Hal ini sudah saya laporkan keluhan tersebut secara lisan dan ditulis di buka besar dibagian teknis dan petugas PLN datang ke tempat saya, mengadakan pengecekan tapi sampai sekarang, TIDAK ADA REALISASI, laporan tersebut sudah berkali kali saya adukan secara lisanlima, enam bulan yang lalu sampai saya bosan.
Demikian permintaan penggantian meteran milik PLN yang terpasang di tempat saya secara tertulis dandan terbuka mohon ditidaklanjuti dengan segera, terimakasih atas perhatiannya.
Purwokerto, 16 Oktober 2011
Hormat saya,
Singgih Swasono
.
Tembusan:
1.Direktur PLN Pusat di Jakarta,
2.Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia,
3.Kontak pembaca Kompas/Suara Merdeka/Radar,
4.Arsip,-
.
Ternyata langsung dapat respon, pada tanggal 22 Oktober 2011 petugas PLN datang kerumah mengecek dan berencana mengganti meteran pra bayar tapi berhubung baru saya isi pulsanya, penggantian alat tersebut ditunda, dan pada tanggal 27 Oktober 2011, Pukul 01.15 WIB pulsa listrik habis saya lapor ke Kantor PLN Â rencana penggantian meter pra bayar.
Di Kantor PLN, saya bertemu dengan Pimpinan PLN Cabang Purwokerto. Langsung, Beliau memerintahkan salah satu anak buahnya supaya memasangkan alat meter yang baru dan pada pukul 02.00 Wib akhirnya meteran milik PLN pengganti terpasang dan instalasi listrik yang di rumah memenuhi syarat, alat meteran tersebut langsung berjalan dengan baik dan benar. Purwokerto, 27 October 2011.
.
[caption id="attachment_144302" align="aligncenter" width="280" caption="Meteran Listrik Prabayar Baru. Dok. Pribadi"][/caption] .
Catatan, berdasarkan apa yang saya alami selama ini, bila pihak PLN tidak bisa menjamin kelancaran jaringan On line penjualan pulsa listrik, saya sarankan ditunda mengganti meteran yang lama dengan meteran pra bayar.
salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H