Mohon tunggu...
Singgih Swasono
Singgih Swasono Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya usaha di bidang Kuliner, dan pendiri sanggar Seni Kriya 3D Banyumas 'SEKAR'. 08562616989 - 089673740109 satejamur@yahoo.com - indrisekar@gmail.com https://twitter.com/aaltaer7

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penyebab Banjir Air Mata, Makan Daging Tikus?

5 Agustus 2011   17:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:03 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hobi usil dan iseng atau nakal kejadian ini seringnya spontan, bersama teman waktu masih smp. Menggelitik selalu dalam ingatan bila ada teman-teman yang sekarang sudah ada yang punya cucu, datang menyambangi bersilahturahmi kerumahku. Rata-rata teman sekolah smp tinggal di satu kota denganku, yang sering main kerumahku. selalu yang menjadi bahan obrolan salah satunya tentang hobi iseng dan usil, dari mulai kenal di kelas satu sampai kelas tiga, tiada hari tanpa usil dan iseng termasuk Guru juga pernah kena. dan teman-temanku yang kena usil ini selalu protes hobi koq usil?. apa sich hobi usil/isengnya? banyak sekali, nanti aku posting tersendiri. sekarang ini hobi usil dan iseng yang paling keterlaluan.

.

Ceritanya duluaku punya hobi pelihara kelinci dan marmut, setiap minggu atau dua minggu sekali mereka pada rombongan naik sepeda kerumahku. Dan pastinya akan di akhiri dengan pembantaian kelinci atau marmut. Aku sendiri tidak pernah mau melihat kelinci atau marmut disembelih, aku mau membuatkan bumbu atau memasak kalau sudah bersih dan dipotong-potong.

.

Makin lama peliharanku menyusut, teman yang datang semakin banyak, paling suka mereka dengan rica-rica, dan ada yang sering membawa pulang/membungkus, kalau ada lebih. Sekali potong kelinci atau marmut bisa sampai lima ekor.

.

Setelah test ujian terakhir di smp selesai, sambil menunggu pengumuman kelulusan. Mereka-mereka masih sering dolan kerumahku, karena peliharanku semakin menyusut jadi jarang memotong kelinci atau marmut. Pas pengumuman di umumkan hampir semuanya lulus hanya beberapa yang tidak lulus total satu angkatan 155 anak, spontan teman-temanku rame-rame mau membuat acara perpisahan sendiri, dan ditunjuklah rumahku sebagai tempatnya, jumlah 80 teman cowok dan cewe. Setelah itu mereka semua pada urunan dana untuk konsumsi.

.

Tepat satu hari sebelum acara dimulai aku, pagi-pagi genku: Ek, Jn, Rm. Yt, Rh, Sl, Sn, Hr, pada datang kerumahku. Aku sendiri lagi kebingungan kelinci dan marmot hanya tinggal 11 ekor, 4 ekor kelinci dan 7 ekor marmot, jelas ini kurang untuk 80 orang. Setelah rebug sana rembug sin mencari kekurangan diganti ayam kampung, masih tetap kurang, merekapun ikut bingung.

.

Saat itu jam sepuluh siang, aku dipanggil ortu diajak untuk ikut gropyokan/perburuan tikus rame-rame, merekapun diajak ikut membantu berburu tikus, sampai siang istirahat ganku pergi kesungai untuk bersih-bersih, sungai waktu itu masih bersih dan jernih. Nah….disini hobi usil dan iseng ini muncul spontan, setelah melihat dipinggir sungai orang tetangga kampung yang ikut gropyokan tikus, sedang mebersihkan tikus sawah yang besar-besar, lagi dipotong-potong.

.

Aku bersama genku, mendekat menanyakan buat apa daging itu pak, ternyata diam-diam orang kampung tetangga sering memasak daging tikus dan dibuat rica-rica, katanya enak, dan tikus sawah makannya hanya tanaman padi, kacang-kacangan dan umbi-umbian tidak pernah memakan yang lain, beda dengan tikus rumah.

.

Sayapun diberi tahu ciri-ciri tikus sawah sama tikus rumah, tikus sawah bulunya bersih ada warna putih di dada mukanya mirip kelinci. Tikus rumah bulunya kaku kotor lebih pekat, tidak ada warna putihnya, mukanya lebih panjang, makanya rakus apa saja dimakan.

.

Satu dua teman usil dan usul  ditambahi pakai daging itu saja, sampai akhirnya kompak diputuskan minta tolong ke bapak itu untuk memilihkan memotong dan membersihkan tikus-tikus yang gede-gede. Dan aku pulang ambil ember besar, untuk menampung daging tersebut ternyata sangat mirip/aspal daging marmot setelah dipotong-potong.

.

Setelah dicuci bawa pulang, pembantu ortuku sempat curiga karena dia tahu marmutku tinggal sedikit koq bisa jadi satu ember besar? Aku terus terang ini apa, dan pembantu ternyata tahu pernah dengar orang-orang tetangga desa sering membuat masakan daging tikus sawah dibuat rica-rica. Jadi pembantuku mau memasakan, setelah itu aku tinggal menyiapkan yang lain buat acara besok. Acara makan bersamanya besok semua serba pakai daun pisang dan daun jati ala prasmanan, tanpa sendok.

.

Menunya makananya:sayur kacang panjang, mendoan, tahu, tempe goreng, krupuk goreng, ikan goreng, sambal petai, sayur urap, ingkung ayam, pecel sayur, sate kelinci dan terakhir rica-rica ‘marmot’ semuanya ditaruh dalam empat tampir (tampah besar) + empat tampah nasi tumpeng. diperkirakan satu tampir lauk + 1 tampah nasi tumpeng besar cukup untuk 25 anak.

.

Pada hari H-nya ternyata yang datang lebih dari delapan puluh, malah seratus lima, ternyata teman yang tadinya tidak ikut, jadi pada ikut. Katanya kepengin mencicipi rica-rica marmut, dan akhirnya masakan yang disajikan termasuk rica-rica lebih, lebihnya ini mereka pada membungkus pakai daun pisang/daun jati untuk dibawa pulang, komentar mereka kompak, enaak.

.

Dan saat acara makan bersama berlangsung, genku dan aku sama sekali tidak pernah menyentuh ataupun mencicipi rica-rica tersebut, sampai acara selesai. Setelah selesai, beres-beres genku pada kebingungan takut dosa dan salah. setelah itu diputuskan hal tersebut ditutup rapat-rapat dan jangan ada yang membocorkan dulu.

.

Seiring perjalan waktu, peristiwa itu terlupakan walau terkadang masih sering teringat saat melihat tikus sawah ada diberita-berita, aku menyesal dan merasa bersalah. Dan hal ini aku ungkapkan didepan teman genku setelah terpendam hampir 28 tahun, bahwa hobi bersama suka usil dan iseng yang ini paling keterlaluan. Maka saat aku bertemu kembali dengan genku yang sudah tua-tua dan punya anak gede-gede malah ada yang sudah punya cucu. Memutuskan mengadakan reuni 1 angkatan disebuah restoran besar dengan menu makan istimewa dan kami tanggung bersama semua biayanya. (Tahun 2010).

.

Kami undang lagi mereka-mereka, butuh waktu 1-2 bulan untuk menelusuri mereka semua, aku dan genku tua mendatangi mereka satu persatu di dalam maupun diluar kota, sampai ke Sumatera kami sambangi bersama. dari seratus lima teman satu angkatan dulu yang datang total 95 teman siap hadir, lumayan termasuk yang dari luar kota ada 25 teman, juga datang. Mereka datang ada yang sama suami/istri/anak-nya total 205 orang, termasuk guru-guru sudah jadi mantan tinggal 5 guru, yang lain sudah meninggal.

.

Setelah dipertengahan acara aku dan genku maju tampil diatas mimbar disaksikan istri dan anak-anak dan cucu, awalnya cerita tentang perpisahkan setelah lulusan smp dulu waktu dirumahku sampai persiapan dan aku menjelaskan bahwa marmut peliharanku tidak cukup kalau dibuat rica-rica semuanya dan kami bersama-sama mengakui dosa kesalahan dan menyesal, sambil bercucuran air mata meminta maaf bahwa dulu itu bukan ikan marmut tapi daging tikus sawah, dan kami merasa dosa dan bersalah sampai sekarang,  ide usil dan spontan genku bersama.

.

Ruangan sepi semua mata memandang kami, ada satu dua teman berdiri tepuk tangan melangkah kemimbar diikuti yang lain, awalnya bersalaman, peluk-pelukan, memaafkan setelah itu tangis-tangisan dan jadilah reuni waktu itu adalah REUNI BANJIR AIR MATA, semua yang hadir disitu istri suami anak, dan Pak Guru termasuk pelayan katering MENETESKAN AIR MATA, suasana ini berlangsung cukup lama. dan ternyata mereka temanku  sudah memaafkan genku dari dulu karena hobi usil dan iseng dan mereka memaklumi keusilan dan iseng kami, waktu itu. Itulah katanya yang paling membekas dalam ingatan mereka-mereka, tentang genku dan sering jadi obrolan mereka bila satu dua teman smp bertemu juga sering diceritan pada suami/istri/anak mereka bahwa punya teman dari kelas 1 s.d 3 hobinya iseng dan usil tiada hari tanpa keusilan genku, sampai Gurupun berani diusili. dan  mereka semua sepakat memaafkan tidak akan mereka lupakan seumur hidup mereka, tentang hobi usil dan iseng genku.  mereka kompak menuntut acara reuni ini diadakan lagi tahun depan (Tahun 2011) dan hal ini akan dikabarkan ke teman-teman yang tidak hadir.

.

Ini aku tulis mengenang satu tahun reuni yang pertama dan tadi sehabis berbuka bersama dan dilanjutkan Sholat Tarawih bersama setelah itu kumpul lagi rapat dan Insya Allah tahun ini genk tua dipercaya mempersiapan acara pada awal bulan Oktober 2011. diadakan lagi reuni, teman-teman smp satu angkatan. Pastinya dengan menu halal dan istimewa.

.

Hidup memang harus memilih, apapun pilihannya yang menanggung itu yang memilih pilihannya, dan kami telah melakukan pilihan salah (daging tikus), dan  saat mereka diberi pilihan salah (rica-rica tikus) kamipun menanggung dosa dan penyesalan, dengan kerendahan hati kami mengakui dosa kesalahan dan penyesalan paling dalam dan memohon maaf dihadapan mereka semua, termasuk usil dan iseng yang lainnya termasuk ke mantan Guru yang hadir disitu,  dan ternyata mereka-mereka selalu ingat genku karena hobi usil dan isengnya itu, disamping lumayan prestasinya.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun