Tuan menabur kata ke pelosok negeri berbekal selaksa mesiu kata janjijanji, berjubah kata kitabkitab suci sembari menghalalkan segala kata menjaring suara berebut singgasana yang terhormat.
Tuan yang terhormat duduk di singgasana, menabuh tambur kata amanah rakyat, saling silang kata membangunan negeri, sembari jalanjalan ke luarnegeri dibalut aspirasi rakyat dalam negeri.
Lalu di balik layar, berbisikbisik merangkai dan berbagi kata melintas partai dan pengusaha mengisi pundipundi harta. Tuan pergi ziarah ke tanah suci membuang dosa dan berasa dilahirkan kembali.
Kalender singgasana Tuan silih berganti. Di kalender ke empat tiba, katakata Tuan menghilang, berganti berita Tuan tertangkap kpk hingga masuk bui dalam senyum bangga dan bahagia sebab keyakinan Tuan menganggap itu hikmah lakon hidup kehidupan dariNya.
Tuan telah kembali, menabur kata ke pelosok negeri berbekal selaksa mesiu kata janjijanji berjubah kata kitabkitab suci, menjaring suara berebut singgasana tuan yang terhormat. Semoga Tuan terpilih kembali, sebab kita bangsa pelupa sejati.
..
Catatan:
Tak menduga bertemu teman lama, akan maju jadi Caleg kembali, Dia dulu pernah jadi anggota dHewan lalu tersandung kasus enam bulan tinggal di bui. Kata Tuan itu karena dizolimi, dalam hati aku tertawa sedih dan jadilah puisi nulis asal ‘Tuan telah kembali….’
.
Lisal = Nulis Asal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H