Mohon tunggu...
Sardi Satanfield
Sardi Satanfield Mohon Tunggu... -

mahasiswa jurusan pendidikan teknik mesin universitas negeri yogyakarta...\r\n\r\nkeep dreaming keep moving!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Vincent Willem Van Gogh

3 Maret 2011   17:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:06 1592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vincent Willem Van Gogh adalah pelukispasca-impresionis Belanda lahir pada 30 Maret 1853 dan wafat pada tanggal 29 Juli 1890. Lukisan-lukisannya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa.

Pada masa mudanya Van Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan setelah beberapa waktu bekerja sebagai guru, ia melayani sebagai misionaris yang bekerja di wilayah pertambangan yang sangat miskin. Ia baru menjadi seniman pada tahun 1880. Mulanya karya-karyanya menggunakan warna-warna yang suram. Baru ketika di Paris ia berjumpa dengan impresionisme dan neo-impresionisme yang warna-warnanya yang lebih cerah dan gaya lukisannya dikembangkannya menjadi sebuah gaya yang unik dan mudah dikenali. Gaya lukisannya ini mencapai tingkat perkembangannya yang penuh ketika ia tinggal di Arles, Perancis.

Van Gogh awalnya mengikuti tipikal pelukis di zamannya dengan gaya impresionisme. Namun ketidakpuasan terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya ekspresionisme. Namun ia akhirnya menghabiskan sisa hidup di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis karena divonis dokter mengidap epilepsi. Walaupun dalam goncangan kejiwaan ia masih tetap menghasilkan karya sampai meninggal pada usia 37 tahun. Salah satu karyanya yang terkenal adalah bunga-bunga iris.

12991741092103118189
12991741092103118189

Bunga-bunga Iris merupakan satu dari sekian karyanya ketika ia berada di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis pada saat-saat terakhir menjelang kematiannya tahun 1890. Lukisan tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh lukisan kayu Jepang, seperti kebanyakan karyanya yang lain. Ia menyebut lukisan tersebut "konduktor petir untuk penyakitku" karena ia merasa dapat mencegahnya dari kegilaan dengan tetap meneruskan melukis. Van Gogh menganggap lukisan ini sebagai sebuah lukisan persiapan (sketsa atau lukisan dasar dengan garis-garis bayang yang dipersiapkan sang pelukis untuk mencoba-coba mencari bentuk gambar yang hendak ia lukis kemudian). Saudaranya Theo mendaftarkannya ke pameran bernama Salon des Indépendants pada September 1889. Ia lalu menulis pesan kepada Vincent mengenai Bunga-bunga Iris: "Lukisan tersebut menjadi perhatian dari jauh. Bunga-bunga Iris adalah lukisan yang cantik, penuh dengan perasaan dan kehidupan."

Pemilik pertamanya adalah Octave Mirbeau, seorang kritikus seni Perancis, yang menjadi salah satu pendukung pertama Van Gogh. Tahun 1987, lukisan tersebut menjadi lukisan yang termahal yang pernah dijual. Walaupun rekor tersebut kemudian dilewati, lukisan tersebut dijual seharga AUS$54.000.000 kepada Alan Bond. Pemiliknya sekarang adalah Museum Getty di Los Angeles. Lukisan terkenal lainnya antara lain adalah

  • (1885) Pemakan kentang
  • (1888) Kamar tidur di Arles
  • (1888) Teras kafe di malam hari
  • (1888) Kebun anggur merah
  • (1888) Kafe malam
  • (1889) Malam berbintang
  • (1889) Bunga-bunga Iris +
  • (1889) Jambangan dengan 12 bunga matahari
  • (1889) Portrait de l'artiste sans barbe +
  • (1890) Potret Dr. Gachet +
  • (1890) Ladang gandum dengan burung gagak
  • (1890) Perempuan petani dengan latar belakang gandum

+ Merupakan lukisan yang mencapai rekor nilai penjualan tertinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun