Mohon tunggu...
Satabrasyahdin Parlaungan Hutabarat
Satabrasyahdin Parlaungan Hutabarat Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penulis, Director media and communication of TakimaseGroup

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Memantaskan Diri

29 Maret 2012   07:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:18 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlihat sederhana memang judul di  atas, namun pada kenyataannya hal  tersebut mudah diucapkan dan dituliskan namun sulit untuk diwujudkan dan dilaksanakan.

Sering kali kita memiliki keinginan yang luar biasa, tetapi kita sendiri tidak berusaha  "memantaskan diri" untuk mendapatkannya. sehingga keinginan itu pun tidak kian terwujud

Hal sederhana yang sering terjadi adalah mengenai jodoh, banyak orang yang berkeinginan memiliki pasangan yang sempurna tanpa cacat sedikitpun, kriteria sempurna pun ditetapkan, rupa, harta, keturunan adalah syarat wajib bagi anda yang ingin menjadi kandidat pasangan ideal.

Namun pada kenyataannya banyak  orang2 yang tidak mendapatkan pasangan yang mereka idam2kan, kenapa sebabnya??.. ya salah satunya adalah  karena mereka tidak melalui proses "memantaskan diri" sebelumnya. mereka tidak berusaha lebih dulu untuk instropeksi diri dan mencoba mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan yang ada.

Serupa juga dalam karier atau dunia usaha, setiap orang pasti ingin menjadi pribadi yang sukses dalam hidup dan  usaha, namun lagi2 banyak dari mereka yang melewatkan dan mengangggap remeh proses "memantaskan diri" sehingga walaupun mereka berhasil menggapaai kriteria "sukses" , biasanya "kesuksesan2" itu tidak akan bertahan lama dan mudah hilang atau jatuh dari gengggaman.

Memantaskan diri adalah sebuah proses panjang yang butuh kerja keras dan banyak pembuktian di dalamnya, orang2 yang "memantaskan diri" akan mempunyai karakter yang kuat dan jiwa yang tangguh, ini dikarenakan proses pembentukan yang dijalani melalui hambatan, tantangan serta kegagalan2 selama perjalanan kehidupannya..

Jika dianalogikan sebagai sebuah pohon, orang2 yang "memantaskan diri" memiliki akar tunggang yang  menghujam ke bawah, bukan akar serabut  yang gampang tercabut dan tergoyang sehingga ketika ia tumbuh besar dia bisa menghadapi angin2 dan tetap berdiri tegak.

Jadi jika anda ingin menjadi pribadi yang Sukses, Mulia dan berprestasi, Buatlah diri anda menjadi orang yang "Pantas".

"Gunung tidak perlu tinggi yang penting ada dewanya, sungai tidak perlu dalam yang penting ada naga nya tidak perlu jadi orang yang luar biasa asal bisa bermanfaat untuk sesama itu sudah cukup" - dahlan iskan-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun