Mohon tunggu...
Sastyo Aji Darmawan
Sastyo Aji Darmawan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN; Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Penyuluh Antikorupsi; Negarawaran

Menulis supaya gak lupa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan Ingin Berkomunikasi Dengan Kita

19 Januari 2025   16:46 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:46 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku. (QS. Azzariyat: 56)

Panggilan Tak Terjawab

Seorang mandor kontruksi berusaha memanggil pekerjanya dengan suara keras, namun yang dipanggil tak mendengar. Maklum, mereka sedang bekerja di proyek pembangunan gedung bertingkat. Padahal, posisi mandor dan pekerja hanya berbeda satu lantai dan belum semua bidang lantai ditutupi. Sang mandor dapat melihat dengan jelas pekerjanya dari lantai atas, sementara pekerjanya ada di lantai bawah. Berkali-kali memanggil, suara keras sang mandor tak mampu menyaingi kebisingan di area itu. 

Tak kehabisan ide, akhirnya sang mandor berusaha menarik perhatian pekerjanya dengan menjatuhkan selembar uang sepuluh ribu rupiah. Ia berharap pekerjanya bisa menoleh ke atas dan segera menghampirinya.

Alih-alih menoleh ke atas dan menghampirinya, pekerja tersebut hanya mengambil uang dan mengantonginya. 

"Wah rejeki nomplok!". Katanya.

Di 'panggilan' kedua, sang mandor menjatuhkan pecahan uang yang lebih besar. Ia masih berharap pekerja tersebut dapat segera menghampirinya ke lantai atas. Sayangnya, lembaran uang dua puluh ribu rupiah yang ia jatuhkan pun hanya dikantongi tanpa banyak basa-basi. Bedanya, kali ini ditambah dengan ucapan syukur.

"Alhamdulillah, rejeki lagi. Saya beruntung sekali hari ini!". Kata sang pekerja.

Respon pekerja pada 'panggilan' ketiga pun tak jauh berbeda. Selembar uang lima puluh ribu yang dijatuhkan sang mandor, ia respon dengan mengangkatnya ke atas sambil bersorak-sorai.

"Wooy, saya dapat uang terus hari ini. Rezeki anak sholeh ini namanya!". Ia berjingkrak-jingkrak kegirangan sambil mengangkat uang tersebut dan menunjukannya ke arah para pekerja lain. Sekali lagi, tidak sedikit pun ia bertanya dalam hati tentang dari mana asalnya uang tersebut. Apalagi untuk menoleh ke atas-ke tempat datangnya uang tersebut.

Kesal dengan respon pekerjanya-di kali keempat-sang mandor pun melempar kerikil sebagai ganti 'alat komunikasi'. Kerikil tersebut tepat mengenai kepala sang pekerja yang kebetulan tidak mengenakan helm. Pekerja itu pun terluka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun